. CAKRAM SABU
..:: TERIMAKASIH TELAH BERKUNJUNG, JANGAN LUPA KOMENTARNYA YA...ATAU TINGGALKAN JEJAK DI BUKU TAMU ::..

05 November, 2009

CAKRAM SABU

Pada 1936 sebuah cakram dengan tiga lekukan ditemukan oleh Walter Brian Emery, seorang ahli ilmu pengetahuan tentang Mesir dalam suatu penggalian kuburan bawah tanah Sabu (Mastaba of Sabu, Makam 3111, 3100-3000 SM) di Saqqara. Sabu adalah anak laki-laki Pharaoh Anedjib (Raja Mesir ke-5 dari dinasti Mesir kuno).
Cakram teka-teki ini ditemukan di antara barang tembikar, tulang-tulang dan beberapa batu perkakas yang lain—benda-benda yang dikehendaki Sabu—sang penguasa pada dinasti pertama, menyertainya masuk ke alam baka.
Ukuran diameter peralatan itu kira-kira 23,5 inci (± 60cm) dan tingginya 4 inci (± 10cm) lebih sedikit.
Meskipun mula-mula dipercaya sebagai batu tulis yang berukiran, cakram itu sebenarnya terbuat dari metasiltstone (batu yang komposisinya sudah mengalami perubahan kimia secara alami), suatu material yang sering kali dipakai oleh pemahat-pemahat Mesir karena kemampuannya yang tidak mudah retak atau pecah walaupun didetail sampai tipis sekalipun. Wadah-wadah lain yang ditemukan dalam kuburan ini juga terpahat dari batu keras ini.
Seperti sebuah mangkuk datar yang luas dengan tiga lekukan tipis yang terangkat, bentuk benda tersebut sepintas mengesankan sebuah baling-baling dengan tiga kipas dan sebuah lubang tengah yang dapat dipasangkan pada sesuatu yang diduga sebagai poros putarnya.

Bahkan untuk jenis metasiltstone, detail cakram itu (terutama tiga lekukan itu dan lubang pusatnya yang berupa silender) masih terasa luar biasa tipis. Walaupun cakram itu tidak tampak benar-benar simetris, semua lekukannya mendekati ukuran sama dan mengarah pada 120° dari pusat. Namun fungsi sebenarnya dari benda itu belum dapat dipastikan oleh para peneliti.
Sementara mereka mungkin belum dapat menentukan benda apakah itu, banyak yang sependapat bahwa artefak itu tidak mungkin sebuah roda, karena roda baru terlihat di Mesir 1.500 SM, selama Dinasti ke-18, dengan adanya penyerbuan dari bangsa Hyksos.
Akan tetapi sebagian pahatan-pahatan, yang tampak-nya seperti roda bila diurut, akan kembali ke belakang ke dinasti ke-5, sekitar seribu tahun sebelum masa itu. Bagaimanapun cakram Sabu adalah suatu tantangan yang bahkan lebih besar bagi para ahli ilmu pengetahuan Mesir karena tanggal yang diketahui dari roda itu sekitar 3.000 SM selama masa dinasti pertama.
Skenario lain yang bahkan lebih luar biasa menyatakan cakram batu itu sebenarnya berfungsi seperti sebuah baling-baling yang dipergunakan bersamaan dengan sirip-sirip hidrolik, yang akan menyatakan secara tidak langsung bahwa orang-orang Mesir mungkin sudah mempunyai teknologi untuk membangun motor-motor listrik.
Sementara batu bukanlah material yang cocok untuk digunakan sebagai alasan untuk digunakan pada suatu peralatan seperti itu, ahli ilmu pengetahuan mesir terkenal, Cyril Aldred, mengusulkan fakta bahwa cakram itu adalah sebuah barang tiruan sederhana dari sebuah benda metal yang jauh lebih tua dari padanya.
Tentu saja benda ini juga dipercaya dapat digunakan untuk suatu tujuan luar biasa yang kurang jelas artinya. Sebagian percaya cakram itu dapat dipastikan sebagai kaki dari lampu minyak.
Bagaimanapun juga, kritik terhadap teori ini memperdebatkan akan fungsinya sebagai tiga sumbu pada lampu ritual, agaknya tidak mirip mengingat bentuk lekukannya yang lebih mengesankan fungsi dari pada sebagai barang-barang hiasan belaka.
Jadi mengapa bentuknya serumit itu? Walaupun itu mungkin bukan sebuah baling-baling dari sebuah kendaraan, cakram aneh itu mungkin saja bagian dari beberapa jenis mesin kuno, barangkali sebuah komponen untuk memproses gabah atau buah-buahan. Sebagian bahkan menyatakan itu mungkin bagian dari generator atau baterai untuk menghasilkan listrik.
Ketrampilan yang dibutuhkan untuk memahat benda seperti itu juga penting. Jika seseorang akan membuat benda seperti itu di masa kini, teknologi yang dibutuhkan untuk membentuk benda setipis itu, bentuk proporsional dari batu pejal akan membutuhkan sebuah mesin milling 3D (mesin untuk menghaluskan dan membentuk permukaan 3D) yang berbasis komputer moderen.
Jadi apakah artefak ini dimaksudkan sebagai suatu sisa (atau barang tiruan) yang berarti dari teknologi kuno atau itu hanya sekedar sebuah model hiasan yang menunjukkan bakat dari suatu ketrampilan pahatan batu?
Salah satu cara, cakram dengan tiga lekukan itu disimpan di lantai pertama Musium Kairo di mana semua orang dapat menghargai artifak itu dan membuat takjub diri mereka sendiri, teknologi macam apa yang dimiliki orang-orang Mesir sehingga benar-benar mampu untuk mencipta selama masa awal dari kekaisaran mereka yang megah


Source : The Epoch Times

1 komentar:

obat stroke on 10 Januari 2011 pukul 10.50 mengatakan...

wah pertama ni,,, wah bagus juga tuh cakram nya,,, itu cakram mobil ato motor tuh,,, wkwkwk

Posting Komentar

Mohon Komentar Dari anda untuk mempererat persaudaraan kita...
saran, kritik dan spam akan saya anggap sebagai salah satu cara mempererat silaturahmi kita
Terimakasih

 

My Best Friend

Recent Comment