. Oktober 2009
..:: TERIMAKASIH TELAH BERKUNJUNG, JANGAN LUPA KOMENTARNYA YA...ATAU TINGGALKAN JEJAK DI BUKU TAMU ::..

30 Oktober, 2009

Mausoleum

Jejak kejayaan Islam di zaman kekhalifahan masih disaksikan peradaban modern. Bangunan-bangunan berarsitektur indah yang tersebar di berbagai benua menjadi saksi pencapaian peradaban Islam di abad pertengahan. Mousoleum (makan yang besar dan indah) merupakan salah satu bukti peradaban Islam pernah mencapai puncak keemasan.

Mausoleum merupakan makam berbentuk monumen yang dibangun untuk memakamkan sekaligus menghormati dan mengenang kebesaran seorang tokoh. Tak heran jika mausoleum dibangun untuk mengenang tokoh-tokoh yang sangat penting saja seperti para khalifah, sultan, sultana dan para pahlawan Muslim serta ulama terkemuka.
Sebagian besar mausoleum peninggalan Islam dibangun di sekitar masjid. Berikut ini beberapa mausoleum peninggalan Islam yang hingga kini menjadi saksi kejayaan Islam.

* Kubah Nabi (Green Dome)
Kubah nabi atau biasa disebut Green Dome (Qubah Khadra') merupakan mausoleum yang dibangun sebagai makam Nabi Muhammad SAW. Kubah Nabi terletak di Masjid Nabawi Madinah, Arab Saudi. Berdasarkan catatan sejarah, Kubah Nabi dibangun dan didekorasi pada awal abad ke-12 M oleh para pemimpin Islam pada masa itu. Makam para sahabat Nabi, seperti, Abu Bakar dan Umar bin Khatab juga berada di sekitar Masjid Nabawi.

Kubah Nabi dibangun di atas bekas rumah Rasulullah SAW, setelah hijrah dari Makkah ke Madinah. Semula makam Nabi tidak memiliki kubah, baru pada masa pemerintahan Dinasti Mamluk di bawah kepemimpinan Sultan Qalawun baru, kubah berwarna hijau tersebut dibangun di atas makam Nabi.


* Syams al-Ma'ali Qabus
Mausoleum Syams al-Ma'ali Qabus merupakan makam penguasa Ziyariyah yang sangat terkenal di Persia. Mausoleum yang dibangun pada 1007 M tersebut terbuat dari batu bata yang dibakar. Bangunannya terdiri dari sebuah menara yang agak lonjong dan atap yang berbentuk kerucut. Mausoleum tersebut juga dilengkapi dengan dua prasasti dengan tulisan kaligrafi yang menyebutkan nama pendirinya dan tujuan dibangunnya mausoleum itu.

* Mausoleum Khalifah Abbasiyah
Di kota Samarra, Irak, berdiri mausoleum yang indah sebagai tempat pemakaman para Kalifah Dinasti Abbasiyah. Khalifah Abbasiyah yang pertama kali dimakamkan di mausoleum tersebut adalah Khalifah al-Muntasir pada 862 M. Kemudian menyusul khalifah al-Mu'tazz pada 869 M, dan khalifah al-Muhtadi pada 870 M.

Mausoleum para khalifah tersebut berbentuk persegi empat yang diatasnya terdapat kubah. Pada luarnya terdapat ambulatory berupa gang untuk berjalan yang berbentuk oktagonal.
* Kadimiya
Mausoleum Kadimiya terletak di kota Kadimiya, lima kilometer di sebelah barat kota Baghdad, Irak. Bangunan tersebut merupakan salah satu bangunan yang penting bagi dunia maupun budaya Islam di Arab. Mausoleum Kadimiya merupakan monumen sekaligus makam yang dibangun untuk Imam Mussa al-Kadim.

Selain itu, Khalifah al-Mansur dari dinasti Abassiyah juga menggunakan Mausoleum Kadimiya sebagai makam bagi keluarga dan para sahabatnya. Dulu Mausoleum Kadimiya juga disebut sebagai Makam Quraisy. Orang-orang penting yang dimakamkan di mausoleum tersebut antara lain Abu Ja'afar Banu al-Mansur, Khalifah al-Amin, Zubayda, istri Sultan Harun ar-Rashid, Imam Abu Yusuf, dan Imam Ahmed Bnu Hanbal.

Mausoleum Kadimiya memiliki dua buah kubah yang disepuh dengan emas murni. Makam besar itu juga dipermegah dengan empat menara bersepuh emas murni yang menjulang tinggi. Selain itu, bangunan tersebut juga dilengkapi dengan berbagai macam dekorasi berupa barang-barang kesenian dan pintu masuknya dihias dengan mosaik dan ayat-ayat Alquran.


* Taj Mahal
Mausoleum Taj Mahal terletak di kota Agra, India. Makam tersebut dibangun oleh penguasa Dinasti Mughal, Shah Jahan untuk istri ketiganya yang paling dicintainya yaitu Mumtaz Mahal yang meninggal pada 1631 M.

Mumtaz meninggal dunia saat melahirkan putra ke-14 mereka. Sebelum menghembuskan nafas terakhir, Mumtaz memohon kepada suaminya untuk membuat sebuah mausoleum yang terindah baginya yang tak pernah terlihat di bagian dunia di manapun.

Shah Jahan mengabulkan permintaan istri tercintanya dan mulai membangun Taj Mahal pada 1632 M. Taj Mahal berbentuk segi empat dengan kubah yang sangat besar. Empat menara mengapit bangunan utama, sehingga Taj Mahal semakin megah dan indah.

Di bagian depan Taj Mahal, dibangun sebuah kolam panjang yang di samping kanan dan kirinya terdapat taman yang menghijau. Kala mentari bersinar, bayangan Taj Mahal terpantul dengan indah di dalam kolam.

Batu marmer yang mendominasi Taj Mahal menggambarkan arsitektur makam itu sebagai perpaduan antara Persia, India dan Islam. Taj Mahal dikerjakan oleh ribuan seniman dan perajin. Beberapa seniman dan perajin terkemuka yang turut mendesain dan membangun Taj Mahal antara lain; Abdul Karim Ma'mur Khan, Makramat Khan, serta Ahmad Lahauri.

* Mausoleum Timur Lenk
Mausoleum Timur Lenk terletak di Samarkand, Uzbekistan. Makam penguasa Dinasti Timurid itu didirikan pada 1403 M. Bangunan tersebut berbentuk lonjong dengan kubah yang bergaris-garis di bagian luarnya. Tinggi bangunan Mausoleum itu mencapai 111 kaki, sedangkan bagian luarnya terdapat pagar yang menggambarkan arsitektur Islami yang indah pada masa kejayaan Islam abad pertengahan.

Masusoleum yang indah iitu dibangun bagi para pemimpin Dinasti Timurid yang memiliki pusat pemerintahan di Samarkand. Dinasti Timurid terkenal mendukung serta memiliki perhatian dalam penyebaran ajaran Islam. Sehingga pada masa kepemimpinan dinasti tersebut banyak mendapat dukungan dari para ulama.


* Mausoleum Qalawun
Mausoleum Sultan Qalawun dibangun di kota Kairo, Mesir dan dikenal sebagai mausoleum yang terindah setelah mausoleum Taj Mahal di India. Seorang ahli sejarah Arab, Al-Nuwayri dalam bukunya berjudul Nihayet al Irab, menyebutkan bahwa sebelumnya di tempat tersebut berdiri masjid dan madrasah. Namun entah mengapa akhirnya tempat tersebut dijadikan mausoleum.

Sebelumnya, tubuh Sultan Qalawun dimakamkan di Benteng Kairo selama dua bulan. Baru setelah Mausoleum Qalawun siap dibangun, jasad sultan dipindahkan ke mausoleum tersebut. Ketika putra Sultan Qalawun meninggal, dia juga dikuburkan di mausoleum Qalawun.

Gubernur Turki Usmani pernah menghancurkan mausoleum Qalawun dan menggantinya dengan arsitektur Turki. Pada 1908, Komisi Perlindungan Arab membangun kubah lain untuk menggantikan arsitektur Mausoleum Qalawun.


Awal Mula Mausoleum Dibangun

Sebenarnya agama Islam sangat melarang pembangunan mausoleum yang mewah dan megah hanya sebagai makam. Namun, seiring waktu, para pemimpin dinasti-dinasti Islam mulai membangun makam yang indah dan megah untuk menghormati seorang tokoh besar pada masanya.

Guru Besar Seni Rupa Universitas Harvard, Oleg Grabar, mengungkapkan ada beberapa faktor yang menyebabkan munculnya berbagai mausoleum peninggalan peradaban Islam di berbagi penjuru dunia;

Faktor pertama, tumbuhnya heterodoks Syiah yang melahirkan pengkultusan terhadap para keturunan Nabi Muhammad SAW melalui menantunya Ali bin Abi Talib. Sebab orang-orang tersebut berpikir bahwa keturunan Nabi merupakan orang-orang suci yang pantas untuk dihormati

Faktor kedua, masuknya pengaruh berbagai praktik kultus lokal, khususnya di tempat-tempat yang dianggap suci di wilayah-wilayah yang ditaklukan oleh para tentara Islam. Sehingga ketika para Khalifah berusaha menancapkan kekuasaan di wilayah-wilayah taklukannya, terdapat rembesan budaya pengkultusan lokal yang masuk ke dalam budaya Islam, meskipun Islam sebenarnya melarang budaya pengkultusan.

Rembesan budaya pengkultusan lokal ke dalam budaya Islam ini menyebabkan terdapat pemujaan terhadap tempat-tempat suci seperti makam para nabi, orang-orang suci yang disebut juga para imam maupun sufi, para pahlawan, juga raja dan ratu beserta kerabatnya.

Akibatnya, untuk mengingat juga meninggikan derajat mereka di mata dunia, maka dibangunlah berbagai macam mausoleum yang indah, megah, serta mewah untuk mengenang kisah hidup mereka saat masih berkuasa.

Faktor ketiga, ini merupakan faktor yang tak bersifat keagamaan, namun memiliki peran yang sangat penting. Pada masa itu, banyak dinasti lokal yang mengabadikan kenangan atas kekuasaannya di muka bumi dengan membangun berbagai macam mausoleum yang indah dan megah.

Oleh karena itu, para khalifah Islam juga berusaha menunjukkan jejak-jejak kekuasaan dan kehebatan Islam dengan ikut membangun berbagai macam mausoleum yang indah sebagai tanda maupun peringatan bahwa dinasti-dinasti pada masa Islam juga pernah berdiri dan berkuasa.

Mausoleum terdiri dari dua tipe yakni, tipe bundar seperti bangunan menara dan tipe empat persegi atau poligonal (memiliki banyak segi) yang terkesan lebih agung dan megah. Namun kedua tipe mausoleum ini memiliki persamaan pada atapnya.

Kedua tipe mausoleum ini sering diberi atap baik berbentuk kerucut, piramida, maupun kubah. Namun mausoleum yang bergaya arsitektur Islam biasanya atapnya berupa kubah. Pada mausoleum, biasanya juga diberi bangunan tambahan seperti taman yang indah maupun kolam sebagai pemanis.

Mausoleum memang didirikan dengan tujuan untuk dikunjungi para peziarah guna mengenang masa hidup orang-orang yang dimakamkan di tempat tersebut

Source : Republika.co.id

lanjuut...

29 Oktober, 2009

Gak Jadi Mencuri Malah Dapat Istri


Di Damaskus, ada sebuah mesjid besar, namanya mesjid Jami' At-Taubah. Dia adalah sebuah masjid yang penuh keberkahan. Di dalamnya ada ketenangan dan keindahan. Sejak tujuh puluh tahun, di masjid itu ada seorang syaikh pendidik yang alim dan mengamalkan ilmunya. Dia sangat fakir sehingga menjadi contoh dalam kefakirannya, dalam menahan diri dari meminta, dalam kemuliaan jiwanya dan dalam berkhidmat untuk kepentingan orang lain.

Saat itu ada pemuda yang bertempat di sebuah kamar dalam masjid. Sudah dua hari berlalu tanpa ada makanan yang dapat dimakannya. Dia tidak mempunyai makanana ataupun uang untuk membeli makanan. Saat datang hari ketiga dia merasa bahwa dia akan mati, lalu dia berfikir tentang apa yang akan dilakukan. Menurutnya, saat ini dia telah sampai pada kondisi terpaksa yang membolehkannya memakan bangkai atau mencuri sekadar untuk bisa menegakkan tulang punggungnya. Itulah pendapatnya pada kondisi semacam ini.

Masjid tempat dia tinggal itu, atapnya bersambung dengan atap beberapa rumah yang ada disampingnya. Hal ini memungkinkan sesorang pindah dari rumah pertama sampai terakhir dengan berjalan diatas atap rumah-rumah tersebut. Maka, dia pun naik ke atas atap masjid dan dari situ dia pindah kerumah sebelah. Di situ dia melihat orang-orang wanita, maka dia memalingkan pandangannya dan menjauh dari rumah itu. Lalu dia lihat rumah yang di sebelahnya lagi. Keadaannya sedang sepi dan dia mencium ada bau masakan berasal dari rumah itu. Rasa laparnya bangkit, seolah-olah bau masakan tersebut magnet yang menariknya.

Rumah-rumah dimasa itu banyak dibangun dengan satu lantai, maka dia melompat dari atap ke dalam serambi. Dalam sekejap dia sudah berada di dalam rumah dan dengan cepat dia masuk ke dapur lalu mengangkat tutup panci yang ada disitu. Dilihatnya sebuah terong besar dan sudah dimasak. Lalu dia ambil satu, karena rasa laparnya dia tidak lagi merasakan panasnya, digigitlah terong yang ada ditangannya dan saat itu dia mengunyah dan hendak menelannya, dia ingat dan timbul lagi kesadaran beragamanya. Langsung dia berkata, 'A'udzu billah! Aku adalah penuntut ilmu dan tinggal di mesjid , pantaskah aku masuk kerumah orang dan mencuri barang yang ada di dalamnya?' Dia merasa bahwa ini adalah kesalahn besar, lalu dia menyesal dan beristigfar kepada Allah, kemudian mengembalikan lagi terong yang ada ditangannya. Akhirnya dia pulang kembali ketempat semula. Lalu ia masuk kedalam masjid dan mendengarkan syaikh yang saat itu sedang mengajar. Karena terlalu lapar dia tidak dapat memahami apa yang dia dengar.

Ketika majlis itu selesai dan orang-orang sudah pulang, datanglah seorang perempuan yang menutup tubuhnya dengan hijab -saat itu memang tidak ada perempuan kecuali dia memakai hijab-, kemudian perempuan itu berbicara dengan syaikh. Sang pemuda tidak bisa mendengar apa yang sedang dibicarakannya. Akan tetapi, secara tiba-tiba syaikh itu melihat ke sekelilingnya. Tak tampak olehnya kecuali pemuda itu, dipanggilah ia dan syaikh itu bertanya, 'Apakah kamu sudah menikah?', dijawab, 'Belum,'. Syaikh itu bertanya lagi, 'Apakah kau ingin menikah?'. Pemuda itu diam. Syaikh mengulangi lagi pertanyaannya. Akhirnya pemuda itu angkat bicara, 'Ya Syaikh, demi Allah! Aku tidak punya uang untuk membeli roti, bagaimana aku akan menikah?'. Syaikh itu menjawab, 'Wanita ini datang membawa khabar, bahwa suaminya telah meninggal dan dia adalah orang asing di kota ini. Di sini bahkan di dunia ini dia tidak mempunyai siapa-siapa kecuali seorang paman yang sudah tua dan miskin', kata syaikh itu sambil menunjuk seorang laki-laki yang duduk di pojokkan. Syaikh itu melanjutkan pembicaraannya, 'Dan wanita ini telah mewarisi rumah suaminya dan hasil penghidupannya. Sekarang, dia ingin seorang laki-laki yang mau menikahinya, agar dia tidak sendirian dan mungkin diganggu orang. Maukah kau menikah dengannya? Pemuda itu menjawab 'Ya'. Kemudian Syaikh bertanya kepada wanita itu, 'Apakah engkau mau menerimanya sebagai suamimu?', ia menjawab 'Ya'. Maka Syaikh itu mendatangkan pamannya dan dua orang saksi kemudian melangsungkan akad nikah dan membayarkan mahar untuk muridnya itu. Kemudian syaikh itu berkata, 'peganglah tangan isterimu!' Dipeganglah tangan isterinya dan sang isteri membawanya kerumahnya. Setelah keduanya masuk kedalam rumah, sang isteri membuka kain yang menutupi wajahnya. Tampaklah oleh pemuda itu, bahwa dia adalah seorang wanita yang masih muda dan cantik. Rupanya pemuda itu sadar bahwa rumah itu adalah rumah yang tadi telah ia masuki.

Sang isteri bertanya, 'Kau ingin makan?' 'Ya' jawabnya. Lalu dia membuka tutup panci didapurnya. Saat melihat buah terong didalamnya dia berkata: 'heran siapa yang masuk kerumah dan menggigit terong ini?!'. Maka pemuda itu menangis dan menceritakan kisahnya. Isterinya berkomentar, 'Ini adalah buah dari sifat amanah, kau jaga kehormatanmu dan kau tinggalkan terong yang haram itu, lalu Allah berikan rumah ini semuanya berikut pemiliknya dalam keadaan halal. Barang siapa yang meninggalkan sesuatu ikhlas karena Allah, maka akan Allah ganti dengan yang lebih baik dari itu.

Diceritakan oleh : Syaikh Ali Ath-Thanthawi 



lanjuut...

70 KALI MEMOHON

Ada seorang kakek yang tinggal di India. Umurnya sudah lebih dari 70 th. Sepanjang hidupnya selama 70 th itu, ia gunakan untuk menyembah berhala dari batu. Setiap hari ia begitu taat menyembah tuhannya itu.

Suatu ketika, kakek ini punya suatu keinginan. Ia pun kemudian mendatangi tuhannya seraya memohon agar doa`nya dapat dikabulkan. "Oh, tuhanku Latta. Oh tuhanku Uzza. Tujuh puluh tahun aku terus menerus menyembahmu. Selama itu, tak ada sesuatupun yang aku mohonkan kepadamu. Sekarang, aku ada permohonan kepadamu. Mohon, kabulkanlah permohonanku ini".

Kakek itu memohon sambil merengek-rengek kepada Latta dan Uzza kiranya doa`nya dapat dikabulkan. Demikian seterusnya dia lakukan. Setelah sampai tujuh puluh kali doa` itu ia panjatkan, tak ada sedikitpun pengabulan dari berhala tuhannya yang ia peroleh. Maka kakek itu sedih sekali dan akhirnya putus asa.

Dalam keputusasaannya itu, ternyata Allah SWT memberi hidayah kepada kakek. Hati sang kakek Ia lapangkan segera sadar akan kekeliruannya selama ini. Gantilah kakek itu berdoa` kepada Allah SWT . " Ya Allah SWT, baru sekarang aku menghadap-Mu. Aku memohon ssuatu kepada-Mu. Kabulkanlah, ya Allah SWT, permohonanku ini ".

Selesai kakek itu bermunajat kepada Allah SWT, maka sesaat kemudian ia mendengar jawban dari Allah SWT. " Wahai hamba-Ku, mintalah kamu kepada-Ku, niscaya Aku akan memberimu ".

Waktu para malaikat mendengar jawaban yang diberikan Allah SWT kepada sang kakek, maka gemparlah para malaikat. " Ya Allah SWT, tujuh puluh tahun lamanya orang itu musyrik dan menyembah berhala. Dan telah tujuh puluh kali pula ia telah memohon kepada berhalanya agar dikabulkan permohonannya, namun itu tidak terjadi. Sekarang, ia baru sekali saja berdoa` kepada-Mu, mengapa Engkau kabulkan permohonannya itu ?"

Mendengar pertanyaan para malaikat itu, maka Allah SWT segera memberi penjelasan. " Wahai para malaikat, jika berhala yang benda mati itu tidak bisa mengabulkan permohonannya dan Aku-pun juga tidak, lalu dimana letak perbedaannya antara Aku dan berhala itu ?".

Sumber : Al-Islam

lanjuut...

To My Friend



merengkuh sangat jauh
ber-angan tak tersampaikan
hari ini adalah hidup
hari lalu tinggal pandangan kabur
hari esok gelap entah...

kapan angan terjalin
ukhuwah kita rajut kembali
lewat dunia hampa kembali kita per erat
lewat angin lalu kita kembali bersapa
maaf bukan untuk menyingkap 'luka' lalu 
hanya harapan untuk tetap menjadi sahabat
sahabat tidak ada mantan
sahabat tidak ada bekas
semoga mengerti 
semoga tetap erat......


lanjuut...

28 Oktober, 2009

Batu Dashka


Di pegunungan Ural Siberia, sebuah lempengan batu aneh hampir seberat satu ton ditemukan oleh Alexandr Chuvyrov, seorang profesor fisika dan matematika dari Universitas negara bagian Bashkir. Lempengan tiga lapis itu mengandung suatu keistimewaan yang secara topografi (peta bumi) mirip dengan geografi unik dari area spesifik pada pegunungan Ural.
Lapisan paling permukaannya mengandung suatu lapisan tipis kalsium porselen yang berfungsi sebagai suatu tutup pelindung terhadap keausan bagi struktur lapisan yang ada di bawahnya.
Dasar peta itu terbuat dari suatu lapisan dolomit setebal 5,5 inch dan suatu lapisan dalam yang mana mewakili peta yang sebenarnya, mengandung diopsida (mineral silikat yang berwarna hijau muda sampai putih yang banyak terdapat pada batu yang telah mengalami transformasi oleh panas maupun tekanan dan pengerasan yang berasal dari lava atau magma), dengan kekerasan mineralnya 6 skala Mohs (skala kekerasan yang digunakan dalam menglasifikasikan mineral).
Dari hasil uji radiografis, para peneliti percaya bahwa lapisan diopsida, pada mulanya diperkirakan berusia sekitar 3.000 tahun, namun adalah tidak mungkin untuk memahatnya tanpa bantuan teknik ukir modern.
Barangkali segi yang paling menakjubkan dari peta relief (gambar timbul) misterius ini adalah bahwa dari pengujian yang dipergunakan untuk mengetahui usia batu kuno itu, ditetapkan usianya sekitar 120 juta tahun. Beberapa ahli geologi setuju bahwa peta itu mewakili daerah Ural yang dikenal sebagai Bashkiria, yang belum berubah banyak selama beberapa juta tahun.

Daerah geografis spesifik yang teridentifikasi pada lempengan batu itu terutama semata-semata diwakili oleh daerah patahan Ufa besar. Demikian juga, peta misterius itu menggambarkan kekayaan hydrografi dari daerah tersebut, termasuk sungai Ufimka dan Sutolka.
Walaupun lempengan batu itu menampakkan suatu kesamaan yang besar dengan daerah yang digambarkan itu, tetapi ia juga memiliki perbedaan-perbedaan yang menyolok. Bagi para analis, yang mengherankan dari Batu Dashka itu terletak pada sistem teknik irigasinya yang luas sekali, yang mana meliputi sistem dua kanal dan 12 dam yang seandainya dibuat skala yang sebenarnya akan terukur punya kedalaman hampir 2 mil.
Menurut lempengan ini, daerah sungai Belaya nampaknya lebih menyerupai suatu karya sistem keahlian teknik daripada suatu bentuk yang alamiah.
Suatu grup peneliti termasuk Profesor Chuvyrov percaya bahwa peta itu bisa saja merupakan suatu penggalan dari sebuah peta yang lebih besar yang menunjukkan lebih banyak pegunungan. Beberapa orang bahkan berpikir bahwa lempengan ini hanya merupakan patahan ujung kecil dari bongkahan es dari keseluruhan skala peta bumi.
Segi lain yang menarik pada lempengan batu ini adalah ukiran samar-samar yang tampak pada satu sisi dari batu itu. Pada mulanya hal ini dipercaya sebagai wajah dari orang Tiongkok kuno, sedangkan pola gambar seperti huruf masih belum dapat dipecahkan artinya.
Menurut surat kabar Rusia, Pravda, perburuan Batu Dashka dimulai dengan referensi dari para ahli arkeologi pada abad ke-18, yang melaporkan telah menemukan sekitar 200 lempengan batu di daerah tersebut. Profesor Chuvyrov dan koleganya sedang mencari apa yang mereka perkirakan, sebagai bukti tibanya imigran Tiongkok di Pegunungan Ural.
Ketika mantan ketua dewan agrikultur setempat Vladimir Krainov mendengar penyelidikan Chuvyrov, ia memberitahunya tentang sebuah lempengan aneh yang pernah ia lihat terkubur di bawah serambinya. Chuvyrov kemudian harus merekrut beberapa penduduk lokal untuk membantunya menggali batu raksasa tersebut.
Menurut Pusat Peta Sejarah di Wisconsin, Batu Dashka (nama cucu perempuan yang penemunya) hanya dapat dibuat dengan bantuan penglihatan dari udara. Penelitian untuk membuktikan keaslian peta batu itu masih dikerjakan melalui bantuan foto-foto satelit yang diperkirakan selesai pada 2010.
Jadi siapa yang membuat sebuah peta relief yang akurat seperti itu pada 100 juta tahun lebih yang lalu? Dan informasi lain apa yang terkandung dalam karakter-karakter asing yang ditemukan terukir di sisinya? Walaupun Batu Dashka menyajikan teka-teki membingungkan yang masih menunggu untuk dijawab, namun demikian batu itu bertahan sebagai suatu reproduksi yang persis dengan suatu daerah di pegunungan Siberia.

Source : The Epoch Times

lanjuut...

Ustadz Yusuf Mansyur


Ustadz Yusuf Mansyur dikenal sebagai pimpinan Pondok Pesantren Daarul Quran Bulak Santri, Cipondoh, Tangerang dan pimpinan pengajian Wisata Hati. Ustadz kelahiran Jakarta, 19 Desember 1976 ini melalui perjalanan berliku sampai menjadi ustadz terkenal seperti sekarang.
Ustadz Yusuf lahir dari keluarga Betawi yang berkecukupan pasangan Abdurrahman Mimbar dan Humrif’ah dan sangat dimanja orang tuanya. Lulusan terbaik Madrasah Aliyah Negeri 1 Grogol, Jakarta Barat, tahun 1992 ini pernah kuliah di jurusan Informatika namun berhenti tengah jalan karena lebih suka balapan motor.

Pada tahun 1996, dia terjun di bisnis Informatika. Sayang bisnisnya malah menyebabkan ia terlilit utang yang jumlahnya miliaran. Gara-gara utang itu pula, Ustadz Yusuf merasakan dinginnya hotel prodeo selama 2 bulan. Setelah bebas, Ustadz Yusuf kembali mencoba berbisnis tapi kembali gagal dan terlilit utang lagi. Cara hidup yang keliru membawa Ustadz Yusuf kembali masuk bui pada 1998.

Saat di penjara itulah, Ustadz Yusuf menemukan hikmah tentang shodaqoh. Selepas dari penjara,Ustadz Yusuf berjualan es di terminal Kali Deres. Berkat keikhlasan sedekah pula, akhirnya bisnisUstadz Yusuf berkembang. Tak lagi berjualan dengan termos, tapi memakai gerobak, Ia juga mulai punya anak buah.
Hidup Ustadz Yusuf mulai berubah saat ia berkenalan dengan polisi yang memperkenalkannya dengan LSM. Selama kerja di LSM itulah, Ustadz Yusuf membuat buku Wisata Hati Mencari Tuhan Yang Hilang. Buku yang terinspirasi oleh pengalamannya di penjara saat rindu dengan orang tua. Tak dinyana, buku itu mendapat sambutan yang luar biasa.

Ustadz Yusuf sering diundang untuk bedah buku tersebut. Dari sini, undangan untuk berceramah mulai menghampirinya. Di banyak ceramahnya, ia selalu menekankan makna di balik sedekah dengan memberi contoh-contoh kisah dalam kehidupan nyata.
Karier Ustadz Yusuf makin mengkilap setelah bertemu dengan Yusuf Ibrahim, Produser dari label PT Virgo Ramayana Record dengan meluncurkan kaset Tausiah Kun Faya Kun, The Power of Giving dan Keluarga.

Konsep sedekah pula yang membawanya masuk dunia seni peran. Melalui acara Maha Kasih yang digarap Wisata Hati bersama SinemArt, ia menyerukan keutamaan sedekah melalui tayangan yang didasarkan pada kisah nyata.

Ustadz Yusuf juga menggarap sebuah film berjudul KUN FA YAKUUN yang dibintanginya bersamaZaskia Adya Mecca, Agus Kuncoro, dan Desy Ratnasari. Film ini merupakan proyek pamungkas dari kegiatan roadshow (ceramah keliling) berjudul sama selama Januari-April 2008.
Melalui Wisata Hati, ia menyediakan layanan SMS Kun Fayakuun untuk menemukan jawaban atas permasalahan yang ada. Ia juga menggagas Program Pembibitan Penghafal Al Quran (PPPA), sebuah program unggulan dan menjadi laboratorium sedekah bagi seluruh keluarga besar Wisatahati. Donasi dari PPPA digunakan untuk mencetak penghafal Alquran melalui pendidikan gratis bagi dhuafa Pondok Pesantren Daarul Quran Wisatahati.
Meski tak sempat menuntaskan kuliah, Ustadz Yusuf bersama dua temannya mendirikan perguruan tinggi Sekolah Tinggi Ilmu Komputer Cipta Karya Informatika.
Ustadz Yusuf menikah dengan Siti Maemunah dan telah dikaruniai tiga orang anak

Source : http://yusufmansur.myblogrepublika.com

lanjuut...

27 Oktober, 2009

PILAR BESI KUNO YANG TAK BISA BERKARAT

Sejak abad ini, di berbagai belahan dunia menemukan begitu banyak bekas peradaban prasejarah, semua peninggalan sejarah ini tersebar di bawah tanah, di dasar lautan dan bahkan di atas angkasa.
Artikel ini menceritakan sebuah pilar besi yang ditemukan di kota New Delhi, India. Penguasaan teknik peleburannya telah melampaui taraf teknik manusia masa sekarang dan menjadi salah satu misteri terbesar di dunia.
Tugu peringatan candi sekitar Siamaihaluoli kota New Delhi, India, berdiri tegak sebuah pilar besi raksasa.
Tinggi pilar besi yang oleh penduduk setempat disebut dengan Raja Ah-Yii ini adalah 7.21 meter dan tertanam setinggi 93 cm dari permukaan lantai, diameternya sekitar 41 cm dan beratnya kira-kira 6 ton, hasil pengecoran besi panas, padat berisi dan terdapat pola hiasan bercorak kuno di atas pilar tersebut.
Menurut analisa para ahli, pilar besi ini didirikan oleh Chandragupta II Vikramaditya (375–414 Masehi), yakni seorang Raja terkenal dari dinasti Gupta yang memerintah di wilayah Utara India, dan diperkirakan umurnya lebih dari 1600 tahun.
Namun yang paling membuat orang merasa heran dan takjub adalah bahwa pilar besi yang telah berdiri tegak selama ribuan tahun ini, tidak berkarat hingga sekarang meskipun diterpa angin dan hujan!

Mulai tahun 1997 lalu, telah dibuat pagar pembatas disekelilingnya, hal ini dikarenakan ulah pengunjung yang dapat merusak cagar budaya ini.
Ada kepercayaan setempat jikalau dapat melingkari pilar ini dengan tangan berada dibelakang punggung, akan memperoleh keberuntungan.
Semua orang mengetahui, bahwa besi merupakan logam yang mudah berkarat, besi yang pada umumnya, jangankan ribuan tahun, dalam beberapa puluhan tahun saja telah dipenuhi oleh karat.
Hingga saat ini, orang-orang juga belum menemukan cara yang efektif untuk mencegah timbulnya karat pada perkakas besi. Kalau demikian, siapakah yang menuang pilar besi ini?

Setelah dilakukan penelitian, pilar besi ini terbentuk melalui derajat kemurnian peleburan besi yang mencapai 98% dan hingga kini juga tidak ada orang yang mengetahui bagaimana orang-orang dulu menguasai teknik peleburan ini.
Dan teknik manusia pada zaman sekarang juga tidak memungkinkan bisa melebur hingga mencapai peleburan yang demikian murni.
Demikian jelaslah, bahwa ini merupakan sebuah bekas peradaban prasejarah manusia yang ditinggalkan, majunya tingkat peradaban manusia itu telah hilang dan meninggalkan misteri sepanjang masa ini.
Mengenai peradaban prasejarah, telah banyak ilmuwan yang mengakui realita keberadaannya secara terbuka.
Arkeolog Michael Claimo dan Richard Thompson dalam monograf mereka (Arkeologinya yang Dilarang; Sejarah Manusia yang Disembunyikan) menceritakan ribuan kejadian peninggalan peradaban prasejarah.
Pakar manusia prasejarah dari Inggris yang bernama Genamd Hundcock dalam sebuah bukunya juga telah mencatat begitu banyak peninggalan peradaban prasejarah penting.
Dan dalam kitab Injil dan Al-Quran juga telah mencatat fakta kejadian peradaban manusia sebelumnya yang dihancurkan oleh sebuah banjir besar (kisah Nabi Nuh)

Sumber : The Epoch Times


lanjuut...

Kisah Dzulqarnain dalam Surat Al-Kahfi

Kisah Dzulqarnain telah diterangkan Al-Qur`an secara panjang lebar dalam Surat Al-Kahfi ayat 83-99. Berikut adalah penjelasannya.
“Mereka akan bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Dzulqarnain. Katakanlah: ‘Aku akan bacakan kepadamu cerita tentangnya.’ Sesungguhnya Kami telah memberi kekuasaan kepadanya di (muka) bumi, dan Kami telah memberikan kepadanya jalan (untuk mencapai) segala sesuatu, maka diapun menempuh suatu jalan. Hingga apabila dia telah sampai ke tempat terbenam matahari, dia melihat matahari terbenam di dalam laut yang berlumpur hitam, dan dia mendapati di situ segolongan umat. Kami berkata: ‘Hai Dzulqarnain, kamu boleh menyiksa atau boleh berbuat kebaikan terhadap mereka.’ Berkata Dzulqarnain: ‘Adapun orang yang aniaya, maka kami kelak akan mengadzabnya, kemudian dia dikembalikan kepada Rabbnya, lalu Dia mengadzabnya dengan adzab yang tidak ada taranya. Adapun orang-orang yang beriman dan beramal shalih, maka baginya pahala yang terbaik sebagai balasan, dan akan kami titahkan kepadanya (perintah) yang mudah dari perintah-perintah kami’.” (Al-Kahfi: 83-88)
Dahulu, ahli kitab atau kaum musyrikin bertanya kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang kisah Dzulqarnain. Allah Subhanahu wa Ta’ala memerintahkan beliau untuk mengatakan:

“Aku akan bacakan kepadamu cerita tentangnya.”
Cerita yang mengandung berita yang memberi kecukupan dan pembicaraan yang mengagumkan. Maksudnya, aku akan bacakan kepada kalian tentang Dzulqarnain, yang bisa menjadi ibrah (pelajaran). Adapun hal-hal lain yang tidak menjadi pelajaran, beliau tidak membacakannya kepada mereka.

“Sesungguhnya Kami telah memberi kekuasaan kepadanya di (muka) bumi.”
Maksudnya, Allah Subhanahu wa Ta’ala berikan kekuasaan dan memantapkan pengaruhnya di segenap penjuru bumi, dan ketundukan mereka kepadanya.

“Dan Kami telah memberikan kepadanya jalan (untuk mencapai) segala sesuatu, maka diapun menempuh suatu jalan.”
Maksudnya, Allah Subhanahu wa Ta’ala memberikan sebab-sebab (sarana) yang menyampaikan kepada kedudukan yang dicapainya itu. Sarana-sarana itu membantunya untuk menaklukkan berbagai negeri, memudahkannya mencapai tempat-tempat yang paling jauh yang dihuni manusia. Dia menggunakan sarana-sarana yang telah Allah Subhanahu wa Ta’ala berikan itu, sesuai dengan fungsinya. Karena tidak setiap orang yang mempunyai sebuah sarana, kemudian dia (mau) menjalaninya. Dan tidak setiap orang mempunyai kemampuan untuk menjalani sebab itu. Sehingga, ketika terkumpul antara kemampuan untuk menjalani sebab yang hakiki dan (kemauan) menjalaninya, tercapailah tujuan. Dan bila keduanya (kemampuan dan kemauan) atau salah satunya tidak ada, maka tujuan tidak akan tercapai.
Sarana-sarana yang Allah Subhanahu wa Ta’ala berikan kepada Dzulqarnain tidak diberitakan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala maupun Rasul-Nya Shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada kita. Tidak pula berita-berita itu dinukilkan para ahli sejarah kepada kita dengan penukilan yang meyakinkan. Maka, tidak ada yang pantas bagi kita kecuali diam serta tidak melihat pada apa yang disebutkan para penukil kisah Israiliyat dan yang semacamnya. Hanya saja kita tahu secara global bahwa sebab-sebab tersebut kuat dan banyak, baik sebab internal maupun eksternal. Dengan sebab-sebab itu, dia mempunyai pasukan yang besar, banyak personil dan perlengkapannya, serta diatur dengan baik. Dengan pasukan tersebut, dia mampu mengalahkan musuh-musuh, memudahkannya untuk sampai ke belahan timur, barat maupun segenap penjuru bumi.
Allah Subhanahu wa Ta’ala memberikan sebab kepadanya yang mengantarkannya sampai ke tempat terbenamnya matahari, hingga dia melihat matahari dengan mata kepala seakan-akan matahari itu tenggelam di lautan yang hitam. Dan ini biasa bagi orang yang hanya ada air (lautan) antara dia dan ufuk terbenamnya matahari. Dia melihat bahwa matahari tenggelam ke dalam laut itu, meskipun dia berada pada puncak ketinggian.
Di sana, yakni di tempat terbenamnya matahari tersebut, Dzulqarnain menemukan sekelompok manusia.

“Kami berkata: ‘Hai Dulqarnain, kamu boleh menyiksa atau boleh berbuat kebaikan terhadap mereka.’”
Yakni, engkau bisa mengadzab mereka dengan pembunuhan, pukulan, atau menawan mereka dan semacamnya. Atau engkau berbuat baik kepada mereka. Dzulqarnain diberi dua pilihan, karena –yang nampak– kaum itu adalah orang kafir atau fasik, atau mereka memiliki sebagian sifat-sifat tersebut. Karena bila mereka adalah kaum yang beriman bukan orang fasik, tentu Allah Subhanahu wa Ta’ala tidak memberikan keringanan bagi Dzulqarnain untuk mengadzab mereka. Ini menunjukkan bahwa Dzulqarnain memiliki as-siyasah asy-syar’iyyah yang menjadikannya berhak dipuji dan disanjung, karena taufiq yang Allah Subhanahu wa Ta’ala berikan kepadanya. Dia lalu berkata: “Aku akan menjadikan mereka dua bagian:

“Adapun orang yang aniaya.” Yakni kafir.

“Maka kami kelak akan mengadzabnya, kemudian dia dikembalikan kepada Rabbnya, lalu Dia mengadzabnya dengan adzab yang tidak ada taranya.” Yakni, orang yang aniaya akan mendapatkan dua hukuman, hukuman di dunia dan di akhirat.

“Adapun orang-orang yang beriman dan beramal shalih, maka baginya pahala yang terbaik sebagai balasan.” Yakni sebagai balasannya, dia akan mendapatkan surga kedudukan yang baik di sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala pada hari kiamat.

“Dan akan kami titahkan kepadanya (perintah) yang mudah dari perintah-perintah kami.”
Yakni, kami akan berbuat baik kepadanya, berlemah lembut dalam tutur kata, dan kami permudah muamalah baginya. Ini menunjukkan bahwa Dzulqarnain termasuk raja yang shalih, wali Allah Subhanahu wa Ta’ala yang adil lagi berilmu, di mana dia menepati keridhaan Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan memperlakukan setiap orang sesuai dengan kedudukannya.

“Kemudian dia menempuh jalan (yang lain). Hingga apabila dia telah sampai ke tempat terbit matahari (sebelah Timur) dia mendapati matahari itu menyinari segolongan umat yang Kami tidak menjadikan bagi mereka sesuatu yang melindunginya dari (cahaya) matahari itu, demikianlah. Dan sesungguhnya ilmu Kami meliputi segala apa yang ada padanya. Kemudian dia menempuh suatu jalan (yang lain lagi). Hingga apabila dia telah sampai di antara dua buah gunung, dia mendapati di hadapan kedua bukit itu suatu kaum yang hampir tidak mengerti pembicaraan. Mereka berkata: ‘Hai Dzulqarnain, sesungguhnya Ya`juj dan Ma`juj itu orang-orang yang membuat kerusakan di muka bumi, maka dapatkah kami memberikan sesuatu pembayaran kepadamu, supaya kamu membuat dinding antara kami dan mereka?’ Dzulqarnain berkata: ‘Apa yang telah dikuasakan oleh Rabbku kepadaku terhadapnya adalah lebih baik, maka tolonglah aku dengan kekuatan (manusia dan alat-alat), agar aku membuatkan dinding antara kamu dan mereka, berilah aku potongan-potongan besi.’ Hingga apabila besi itu telah sama rata dengan kedua (puncak) gunung itu, berkatalah Dzulqarnain: ‘Tiuplah (api itu).’ Hingga apabila besi itu sudah menjadi (merah seperti) api, diapun berkata: ‘Berilah aku tembaga (yang mendidih) agar kutuangkan ke atas besi panas itu.’ Maka mereka tidak bisa mendakinya dan mereka tidak bisa (pula) melubanginya. Dzulqarnain berkata: ‘Ini (dinding) adalah rahmat dari Rabbku, maka apabila telah datang janji Rabbku Dia akan menjadikannya hancur luluh; dan janji Rabbku itu adalah benar’.” (Al-Kahfi: 89-98)
Maksudnya, Dzulqarnain mendapati matahari terbit di atas komunitas manusia yang tidak memiliki pelindung dari sinar matahari. Bisa jadi karena mereka tidak menyiapkan tempat tinggal, karena mereka masih liar, tidak beradab, dan nomaden. Atau bisa juga karena matahari selalu berada di atas mereka, tidak pernah tenggelam. Sebagaimana hal ini terjadi di wilayah Afrika Timur bagian selatan. Dzulqarnain telah sampai kepada suatu tempat yang belum pernah diketahui penduduk bumi, terlebih pernah mereka datangi (secara fisik) dengan tubuh mereka. Namun demikian, ini semua terjadi dengan takdir Allah Subhanahu wa Ta’ala atas Dzulqarnain dan pengetahuannya terhadap hal itu. Oleh karena itu, Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

“Demikianlah. Dan sesungguhnya ilmu Kami meliputi segala apa yang ada padanya.” (Al-Kahfi: 91)
Maksudnya, Kami mengetahui kebaikan dan sebab-sebab agung yang ada padanya, dan ilmu Kami bersamanya, kemanapun ia menuju dan berjalan.

“Kemudian dia menempuh suatu jalan (yang lain lagi). Hingga apabila dia telah sampai di antara dua buah gunung, dia mendapati di hadapan keduanya suatu kaum yang hampir tidak mengerti pembicaraan.” (Al-Kahfi: 92-93)
Para ahli tafsir berkata: Dzulqarnain pergi dari arah timur menuju ke utara. Sampailah dia di antara dua dinding penghalang. Kedua dinding penghalang itu adalah rantai pegunungan yang dikenal pada masa itu, yang menjadi penghalang antara Ya`juj dan Ma`juj dengan manusia. Di hadapan kedua gunung itu, dia menemukan suatu kaum yang hampir-hampir tidak bisa memahami pembicaraan, karena asingnya bahasa mereka dan tidak cakapnya akal dan hati mereka. Dan Allah Subhanahu wa Ta’ala telah memberi Dzulqarnain sebab-sebab ilmiah yang dengannya bahasa kaum itu menjadi bisa dipahami dan dia memahamkan mereka. Dia bisa berbicara kepada mereka dan mereka bisa berbicara kepadanya. Mereka kemudian mengeluhkan kejahatan Ya`juj dan Ma`juj kepada Dzulqarnain. Mereka merupakan dua umat yang besar dari keturunan Adam ‘alaihissalam.
Kaum itu berkata:

“Sesungguhnya Ya'juj dan Ma'juj itu orang-orang yang membuat kerusakan di muka bumi.” (Al-Kahfi: 94)
yaitu dengan melakukan pembunuhan, perampokan, dan lain-lain.

“Maka dapatkah kami memberikan sesuatu pembayaran kepadamu....” (Al-Kahfi: 94)
maksudnya upah.

“Supaya kamu membuat dinding antara kami dan mereka?” (Al-Kahfi: 94)
Hal ini menunjukkan ketidakmampuan mereka untuk membangun dinding penghalang, dan mereka mengetahui kemampuan Dzulqarnain untuk membangunnya. Mereka pun memberikan upah kepadanya untuk melakukannya. Mereka menyebutkan sebab yang mendorong hal itu, yaitu perusakan Ya`juj dan Ma`juj di bumi. Dzulqarnain bukanlah orang yang tamak, dia tidak memiliki keinginan terhadap harta dunia. Namun dia juga tidak meninggalkan perbaikan keadaan rakyat. Bahkan tujuannya adalah perbaikan. Sehingga dia memenuhi permintaan mereka karena kemaslahatan yang terkandung di dalamnya. Dia tidak mengambil upah dari mereka. Dia bersyukur kepada Rabbnya atas kekokohan dan kemampuannya. Dzulqarnain berkata kepada mereka:

“Apa yang telah dikuasakan oleh Rabbku kepadaku adalah lebih baik.” (Al-Kahfi: 95)
Maksudnya, lebih baik daripada apa yang kalian berikan kepadaku. Aku hanyalah meminta kalian untuk membantuku dengan kekuatan tangan-tangan kalian.

“Agar aku membuatkan dinding antara kamu dan mereka.” (Al-Kahfi: 95)
Yakni sebagai penghalang agar mereka tidak melintasi kalian.

“Berilah aku potongan-potongan besi.” (Al-Kahfi: 96)
Merekapun memberinya.

“Hingga apabila besi itu telah sama rata dengan kedua (puncak) gunung itu.” (Al-Kahfi: 96)
yaitu dua gunung yang antara keduanya dibangun penghalang.

“Berkatalah Dzulqarnain: ‘Tiuplah (api itu)’.” (Al-Kahfi: 96)
Maksudnya, nyalakanlah dengan nyala yang besar. Gunakanlah alat tiup agar nyalanya membesar, sehingga tembaga itu meleleh. Tatkala tembaga itu meleleh, yang hendak dia tuangkan di antara potongan-potongan besi,

“Berilah aku tembaga agar kutuangkan ke atas besi panas itu.” (Al-Kahfi: 96)
Maksudnya, tembaga yang mendidih. Aku tuangkan tembaga yang meleleh ke atasnya. Maka dinding penghalang itu menjadi luar biasa kokoh. Terhalangilah manusia yang berada di belakangnya dari kejahatan Ya`juj dan Ma`juj.

“Maka mereka tidak bisa mendakinya dan mereka tidak bisa (pula) melubanginya.” (Al-Kahfi: 97)
Maksudnya, mereka tidak memiliki kemampuan dan kekuatan untuk mendakinya karena tingginya penghalang itu. Tidak pula mereka bisa melubanginya karena kekokohan dan kekuatannya. Setelah melakukan perbuatan baik dan pengaruh yang mulia, Dzulqarnain menyandarkan nikmat itu kepada Pemiliknya. Dia berkata:

“Ini (dinding) adalah rahmat dari Rabbku.” (Al-Kahfi: 98)
Maksudnya, merupakan karunia dan kebaikan-Nya terhadapku. Inilah keadaan para khalifah yang shalih. Bila Allah Subhanahu wa Ta’ala memberikan nikmat-nikmat yang mulia kepada mereka, bertambahlah syukur, penetapan, dan pengakuan mereka akan nikmat Allah Subhanahu wa Ta’ala. Sebagaimana ucapan Sulaiman ‘alaihissalam ketika singgasana Ratu Saba` tiba di hadapannya dari jarak yang sedemikian jauh:

“Ini termasuk karunia Rabbku untuk mencoba aku apakah aku bersyukur atau mengingkari (akan nikmat-Nya.” (An-Naml: 40)
Ini berbeda dengan orang yang congkak, sombong, dan merasa tinggi di muka bumi. Nikmat-nikmat yang besar menjadikan mereka bertambah congkak dan sombong. Sebagaimana ucapan Qarun ketika Allah Subhanahu wa Ta’ala memberinya perbendaharaan yang kunci-kuncinya sungguh berat dipikul oleh sejumlah orang yang kuat. Dia berkata:

“Sesungguhnya aku hanya diberi harta itu, karena ilmu yang ada padaku.” (Al-Qashash: 78)
Ucapan Dzulqarnain:

“Maka apabila sudah datang janji Rabbku, Dia akan menjadikannya hancur luluh; dan janji Rabbku itu adalah benar.” (Al-Kahfi: 98)
Maksudnya, waktu keluarnya Ya`juj dan Ma`juj.

“Dia akan menjadikannya....” (Al-Kahfi: 98)
Maksudnya, menjadikan dinding penghalang yang kuat dan kokoh itu ?? (hancur luluh), dan runtuh. Ratalah dinding itu dengan tanah.

“Dan janji Rabbku itu adalah benar.” (Al-Kahfi: 98)

“Kami biarkan mereka di hari itu bercampur aduk antara satu dengan yang lain.” (Al-Kahfi: 99)
Bisa jadi dhamir (kata ganti mereka) kembali kepada Ya`juj dan Ma`juj –ketika mereka keluar kepada manusia– karena banyaknya jumlah mereka dan meliputi seluruh permukaan bumi, sehingga mereka berbaur satu sama lain. Sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:

“Hingga apabila dibukakan (dinding) Ya`juj dan Ma`juj, dan mereka turun dengan cepat dari seluruh tempat yang tinggi.” (Al-Anbiya`: 96)
Bisa juga kata ganti tersebut kembali kepada seluruh makhluk pada hari kiamat. Mereka berkumpul pada hari itu dalam keadaan banyak sehingga bercampur-aduk antara satu dengan yang lain....”
(Diambil dari Taisir Al-Karimirrahman karya Asy-Syaikh Abdurrahman As-Sa’di rahimahullah, hal. 486-487)



lanjuut...

26 Oktober, 2009

Jalan Tol Di Lautan


Para ilmuwan Indonesia setelah mengikuti dan mengamati gerak perpindahan penyu laut, baru – baru ini mendapati bahwa ternyata di tengah dunia samudra juga ada jalan tol seperti di darat, jalan bebas hambatan tersebut dapat membawa penyu laut tiba di tempat tujuan akhir dengan waktu tempuh yang lebih pendek. Ilmuwan menyatakan, penemuan ini akan menjadi acuan bukti riset dalam penelitian biologi laut di masa yang akan datang.
Menurut pemberitaan ‘Daily Post’ Inggris, Yayasan Perlindungan Alam Dunia dan Universitas Udayana Indonesia telah mengemban tanggung jawab misi penelitian ini, mereka melakukan penelitian terhadap seekor penyu hijau betina yang diberi nama Ana dengan cara mengikuti dan mengamati metode gerak perpindahan penyu tersebut. Penyu laut betina ini menempuh perjalanan yang melintasi berbagai gugus pulau yang terletak di antara perairan Indonesia dan Australia, dengan melewati Jawa Timur, menyeberangi Samudra India, dan akhirnya tiba di pesisir pantai Australia sebelah barat.

Seorang petugas dari Yayasan Perlindungan Alam Dunia yang bernama Gill Levlin menyatakan bahwa selama proses perjalanan Ana ini telah menunjukkan bahwa di berbagai wilayah yang berbeda memiliki hubungan ekosistem biologi yang sangat kuat antara satu sama lain, jadi bukan bukan merupakan suatu kelompok yang berdiri sendiri.
Ia berkata, penyu Ana telah membantu kami menemukan bahwa di dalam samudra juga terdapat ‘jalan tol’, membuat kita semakin memahami karakteristik penyu – penyu laut dan metode perpindahan mereka.
Menurut pengetahuan,dari keseluruhan perjalanannya, para ilmuwan bahkan juga mendapati lingkungan dan keadaan kehidupan 6 jenis penyu laut yang paling langka di dunia. Penyu – penyu ini mengalami tingkat kontaminasi pencemaran dan bahaya akibat penangkapan secara liar dengan taraf yang berbeda dan akan mengalami kepunahan.
Levlin juga menyatakan, perjalanan penyu Ana juga membuat kami menyadari bahaya yang sedang mengancam, kita harus terus melindungi satwa yang sedang menghadapi kepunahan ini, kita harus segera membentuk suatu jaringan perlindungan bagi kehidupan biota laut, dan berharap dengan adanya jaringan ini dapat melindungi hewan dan tumbuhan laut tumbuh sehat dan tidak terganggu oleh faktor luar.


Sumber : The Epoch Times

lanjuut...

Sang Sufi Yang Lucu


suatu ketika seorang anak kecil berjalan ke luar kota dengan ayahnya membawa seekor keledai.
anak yang masih kecil tersebut disuruh ayahnya menaiki keledai karena perjalanya jauh.
tiba disuatu kampung berjalanlah mereka melewati segerombol penduduk kampung.
melihat seorang anak dan ayahnya itu para penduduk kampung menyindir mereka "dasar anak tidak berbakti kepada orang tua, masa ayahnya disuruh jalan sedangkan dia sendiri bersantai-santai naik keledai!! anak durhaka!!"

tentu saja kemudian anak itu turun dan ganti ayahnya yang menaiki keledainya. tiba disuatu kampung mereka melewati sejumlah penduduk lagi. kali ini penduduk di kampung tersebut berkomentar "dasar orang tua tak punya otak, masa anak sekecil itu disuruh berjalan sedangkan dia sendiri bertengger di atas keledai".
kontan saja sang ayah malu mendengarnya, kemudian akhirnya mereka berdua yang menaiki keledai menuju kota berikutnya.

sesampainya di kota berikutnya mereka mendengar lagi gunjingan orang-orang yang dilaluinya "ayah anak sama aja.. gak punya rasa kasihan . keledai seperti itu dinaiki berdua!!"


berpikir sejenak akhirnya sang ayah memutuskan untuk berjalan kaki dengan anak tersebut seraya menggotong keledai mereka.
tiba di kota selanjutnya mereka mendengar lagi gunjingan dari para penduduk kota tersebut.
"bodoh!! punya keledai malah di gotong...gak dinaikin..!!"

"beginilah nak kalau kita menuruti kemauan semua orang", kata sang ayah pada anaknya.
siapakah mereka..? dia adalah Nasrudin Hoja dan ayahnya

Nasrudin Hoja adalah seoarang sufi dan ulama besar turki yang dilahirkan pada 1208 di desa Hortu (sekarang disebut Nasreddin Hoca Koyu) bagian dar Sivrihisar dan meninggal 1284 di Aksehir setelah hijrah kesana. setiap tingkah laku dan perkataanya selalu mengundang gelak tawa bagi semua orang dari dahulu hingga sekarang bahkan sang guru pernah ber-nubuat bahwa kelak ketika Nasrudin sudah dewasa, maka ia akan menjadi orang bijak.tapi, sebijak apapun kata-katanya maka orang akan menertawakannya...
meskipun lucu, sosok Nasrudin yang dikenal oleh masyarakat duina ini terutama masyarakat muslim selalu menyajikan kisah-kisah yang sarat dengan makna filosofis dan sufistik. banyak orang yang menyangkut pautkan nama Nasrudin Hoja dengan Abu Nawas akan tetapi sebenarnya mereka itu adalah orang yang berbeda.
masih banyak cerita lucu dan penuh hikmah dari Nasrudin Hoja tapi nanti aja di bahasnya soalnya kalo disini pasti kebanyakan...hehe..tunggu di post selanjutnya

Source Image : Republika.co.id
lanjuut...

23 Oktober, 2009

PIPA LOGAM QAIDAM BASIN


Pada 2002, satu tim ilmuwan mengambil risiko berpetualang ke propinsi Qinghai, Tiongkok, untuk menyelidiki saluran pipa logam misterius yang ditemukan di Qaidam Basin. Para penyelidik menemukan bahwa pipa-pipa ini pasti pernah diproduksi jauh di masa lampau, suatu masa ketika umat manusia dianggap hanya bisa menguasai teknologi paling primitif. Penduduk setempat, bagaimanapun juga, percaya bahwa barang peninggalan ini adalah produk kebudayaan planet lain.
Sementara itu banyak bagian dan potongan pipa ditemukan bertebaran di seluruh daerah tersebut, sebagian kecil potongan ini terletak di kaki gunung Baigong, di dalam bangunan berbentuk piramida yang tingginya hampir 61 meter.
Piramida itu mempunyai tiga gua berbentuk segitiga. Sementara dua gua telah runtuh, gua ketiga memiliki sebuah pipa logam yang diameternya kira-kira 40,6 cm dengan saluran keluar yang terlihat. Sebuah pipa kedua dengan diameter yang sama membujur sepanjang sisi luar gunung dan masuk ke dalam perut bumi.
Di jalan masuk menuju gua ditemukan hampir selusin pipa dengan diameter 4 inci (± 10,2 cm) hingga 15,7 inci (± 39,9 cm). Penyelidik mengatakan potongan-potongan ini melengkapi beberapa bukti tentang bagaimana pipa-pipa tersebut dirangkai.
Potongan pipa yang lebih banyak dapat ditemukan di tepian danau Toson, berserakan di antara pasir-pasir dan bebatuan, sekitar 79,3 meter dari gua-gua itu. Pipa-pipa ini menghadap ke arah timur-barat dan mempunyai diameter antara ± 0,2 cm dan ± 4.7 cm.
Pipa-pipa yang ada di danau itu memiliki beberapa lubang yang berbeda, lubang terkecil seukuran tusuk gigi. Beberapa darinya mempunyai saluran keluar yang terbuka tepat pada permukaan air dan beberapa lagi ditemukan di bawah permukaan air. Akan tetapi pipa-pipa itu tidak terganggu walaupun telah berada di dalam air dan pasir selama sekian waktu yang tak terhitung. Jadi, siapa yang telah membangun sistem pipa yang begitu terinci dan apa fungsinya?
Qing Jianwen, kepala departemen publikasi dari pemerintahan Delingha, memberitahu surat kabar Tiongkok, People’s Daily, bahwa ketinggian dari permukaan air laut dan kerasnya iklim membuat daerah tersebut tampak tidak ramah.
Namun ia mengamati bahwa kondisi yang sangat tidak ramah tersebut membuat tempat itu menjadi tempat yang sempurna untuk melaksanakan penelitian astronomi, seperti ditunjukkan oleh radio teleskop besar dari Akademi Ilmu Pengetahuan Tiongkok di dekat tempat itu.
Sebagian kecil sisa potongan pipa logam asing tersebut diambil oleh peleburan logam setempat yang berharap bahwa mereka akan dapat memberikan pemahaman yang lebih baik pada para penyelidik mengenai logam campuran yang digunakan dalam pembuatan pipa.
Analisa secara kimia mengungkapkan bahwa pipa-pipa itu tersusun dari 30 persen ferri oksida (besi III oksida, Fe2O3) dan sebagian besar persennya dari silikon dioksida (SiO2) dan kalsium oksida (CaO). Delapan persen logam dari pipa itu tidak dapat diidentifikasi.
Menurut para ahli, sejumlah besar sillikon dioksida dan kalsium oksida yang ditemukan pada pipa-pipa itu adalah hasil dari interaksi panjang antara besi dan batu pasir. Pipa-pipa tersebut di-buat pada masa lampau, selama kurun waktu ketika manusia tidak diyakini mempunyai penerapan teknologi mutakhir untuk menciptakan benda semacam itu.
Daerah Gunung Baigong agak terpencil. Di sana tidak ada industri dan perkembangan kota, penduduk satu-satunya hanyalah para penggembala ternak nomaden yang hidup di utara gunung itu.
Meninggalkan rasa penasaran apakah sistem pipa yang panjang lebar, besar dan luas ini diciptakan oleh alien, atau diciptakan oleh masyarakat manusia yang telah maju jauh di masa lampau, atau itu adalah produk dari sesuatu yang asal usulnya sedikit misterius?
Sementara penduduk setempat mempunyai teori mereka sendiri terhadap materi tersebut, sedangkan para ilmuwan masih belum membuat sebuah kesimpulan apapun

Sumber : The Epoch Times

lanjuut...

Asal Usul Adzan

Seiring dengan berlalunya waktu, para pemeluk agama Islam yang semula sedikit, bukannya semakin surut jumlahnya. Betapa hebatnya perjuangan yang harus dihadapi untuk menegakkan syiar agama ini tidak membuatnya musnah. Kebenaran memang tidak dapat dmusnahkan. Semakin hari semakin bertambah banyak saja orang-orang yang menjadi penganutnya.

Demikian pula dengan penduduk dikota Madinah, yang merupakan salah satu pusat penyebaran agama Islam pada masa-masa awalnya. Sudah sebagian tersebar dari penduduk yang ada dikota itu sudah menerima Islam sebagai agamanya. Ketika orang-orang Islam masih sedikit jumlahnya, tidaklah sulit bagi mereka untuk bisa berkumpul bersama-sama untuk menunaikan sholat berjama`ah. Kini, hal itu tidak mudah lagi mengingat setiap penduduk tentu mempunyai ragam kesibukan yang tidak sama. Kesibukan yang tinggi pada setiap orang tentu mempunyai potensi terhadap kealpaan ataupun kelalaian pada masing-masing orang untuk menunaikan sholat pada waktunya. Dan tentunya, kalau hal ini dapat terjadi dan kemudian terus-menerus berulang, maka bisa dipikirkan bagaimana jadinya para pemeluk Islam. Ini adalah satu persoalan yang cukup berat yang perlu segera dicarikan jalan keluarnya.

Pada masa itu, memang belum ada cara yang tepat untuk memanggil orang sholat. Orang-orang biasanya berkumpul dimasjid masing-masing menurut waktu dan kesempatan yang dimilikinya. Bila sudah banyak terkumpul orang, barulah sholat jama`ah dimulai.

Atas timbulnya dinamika pemikiran diatas, maka timbul kebutuhan untuk mencari suatu cara yang dapat digunakan sebagai sarana untuk mengingatkan dan memanggil orang-orang untuk sholat tepat pada waktunya tiba. Ada banyak pemikiran yang diusulkan. Ada sahabat yang menyarankan bahwa manakala waktu sholat tiba, maka segera dinyalakan api pada tempat yang tinggi dimana orang-orang bisa dengan mudah melihat ketempat itu, atau setidak-tidaknya asapnya bisa dilihat orang walaupun ia berada ditempat yang jauh. Ada yang menyarankan untuk membunyikan lonceng. Ada juga yang mengusulkan untuk meniup tanduk kambing. Pendeknya ada banyak saran yang timbul.

Saran-saran diatas memang cukup representatif. Tapi banyak sahabat juga yang kurang setuju bahkan ada yang terang-terangan menolaknya. Alasannya sederhana saja : itu adalah cara-cara lama yang biasanya telah dipraktekkan oleh kaum Yahudi. Rupanya banyak sahabat yang mengkhawatirkan image yang bisa timbul bila cara-cara dari kaum kafir digunakan. Maka disepakatilah untuk mencari cara-cara lain.

Lantas, ada usul dari Umar r.a jikalau ditunjuk seseorang yang bertindak sebagai pemanggil kaum Muslim untuk sholat pada setiap masuknya waktu sholat. Saran ini agaknya bisa diterima oleh semua orang, Rasulullah SAW juga menyetujuinya. Sekarang yang menjadi persoalan bagaimana itu bisa dilakukan ? Abu Dawud mengisahkan bahwa Abdullah bin Zaid r.a meriwayatkan sbb : "Ketika cara memanggil kaum muslimin untuk sholat dimusyawarahkan, suatu malam dalam tidurku aku bermimpi. Aku melihat ada seseorang sedang menenteng sebuah lonceng. Aku dekati orang itu dan bertanya kepadanya apakah ia ada maksud hendak menjual lonceng itu. Jika memang begitu aku memintanya untuk menjual kepadaku saja.
Orang tersebut malah bertanya," Untuk apa ?
Aku menjawabnya,"Bahwa dengan membunyikan lonceng itu, kami dapat memanggil kaum muslim untuk menunaikan sholat."
Orang itu berkata lagi,"Maukah kau kuajari cara yang lebih baik ?"
Dan aku menjawab " Ya !"
Lalu dia berkata lagi, dan kali ini dengan suara yang amat lantang ," Allahu Akbar,…Allahu Akbar….."


Ketika esoknya aku bangun, aku menemui Rasulullah SAW dan menceritakan perihal mimpi itu kepada beliau. Dan beliau berkata,"Itu mimpi yang sebetulnya nyata. Berdirilah disamping Bilal dan ajarilah dia bagaimana mengucapkan kalimat itu. Dia harus mengumandangkan adzan seperti itu dan dia memiliki suara yang amat lantang." Lalu akupun melakukan hal itu bersama Bilal."

Rupanya, mimpi serupa dialami pula oleh Umar r.a, ia juga menceritakannya kepada Rasulullah SAW . Nabi SAW bersyukur kepada Allah SWT atas semua ini.

( Riwayat : Anas r.a; Abu Dawud; Al Bukhari )
lanjuut...

22 Oktober, 2009

Al-Ustadz Ahmad Izzah Al-Andalusy

Suatu sore, ditahun 1525. Penjara tempat tahanan orang-orang di situ serasa hening mencengkam. Jendral Adolf Roberto, pemimpin penjara yang terkenal bengis, tengah memeriksa setiap kamar tahanan.

Setiap sipir penjara membungkukkan badannya rendah-rendah ketika 'algojo penjara' itu berlalu di hadapan mereka. Karena alau tidak, sepatu 'jenggel' milik tuan Roberto yang fanatik Kristen itu akan mendarat di wajah mereka.

Roberto marah besar ketika dari sebuah kamar tahanan terdengar seseorang mengumandangkan suara-suara yang amat ia benci.
"Hai...hentikan suara jelekmu! Hentikan...! " Teriak Roberto sekeras-kerasnya sembari membelalakan mata. Namun, apa yang terjadi? Laki-laki di kamar tahanan tadi tetap saja bersenandung dengan khusyu'nya. Roberto bertambah berang.

'Algojo penjara' itu menghampiri kamar tahanan yang luasnya tak lebih sekadar cukup untuk satu orang. Dengan congkak ia menyemburkan ludahnya ke wajah renta sang tahanan yang keriput hanya tinggal tulang. Tak puas sampai di situ, ia lalu menyulut wajah dan seluruh badan orang tua renta itu dengan rokoknya yang menyala.

Sungguh ajaib... Tak terdengar secuil pun keluh kesakitan. Bibir yang pucat kering milik sang tahanan amat gengsi untuk meneriakkan kata, "Rabbi, waana'abduka. .." Tahanan lain yang menyaksikan kebiadaban itu serentak bertakbir sambil berkata, "Bersabarlah wahai ustadz...Insya Allah tempatmu di Syurga."

Melihat kegigihan orang tua yang dipanggil ustadz oleh sesama tahanan, 'algojo penjara' itu bertambah memuncak amarahnya. Ia memerintahkan pegawai penjara untuk membuka sel, dan ditariknya tubuh orang tua itu keras-keras hingga terjerembab di lantai. "Hai orang tua busuk! Bukankah engkau tahu, aku tidak suka bahasa jelekmu itu?!

Aku tidak suka apa-apa yang berhubung dengan agamamu! Ketahuilah orang tua dungu, bumi Spanyol ini kini telah berada dalam kekuasaan bapak kami, Tuhan Yesus.Anda telah membuat aku benci dan geram dengan 'suara-suara' yang seharusnya tak pernah terdengar lagi di sini. Sebagai balasannya engkau akan kubunuh. Kecuali, kalau engkau mau minta maaf dan masuk agama kami."

Mendengar "khutbah" itu orang tua itu mendongakkan kepala, menatap Roberto dengan tatapan tajam dan dingin. Ia lalu berucap,"Sungguh...aku sangat merindukan kematian, agar aku segera dapat menjumpai kekasihku yang amat kucintai, Allah. Bila kini aku berada di puncak kebahagiaan karena akan segera menemuiNya, patutkah aku berlutut kepadamu, hai manusia busuk? Jika aku turuti kemauanmu, tentu aku termasuk manusia yang amat bodoh."

Baru saja kata-kata itu terhenti, sepatu lars Roberto sudah mendarat diwajahnya. Laki-laki itu terhuyung. Kemudian jatuh terkapar di lantai penjara dengan wajah bersimbah darah. Ketika itulah dari saku baju penjaranya yang telah lusuh, meluncur
sebuah 'buku kecil'. Adolf Roberto bermaksud memungutnya. Namun,tangan sang Ustadz telah
terlebih dahulu mengambil dan menggenggamnya erat-erat. "Berikan buku itu, hai laki-laki dungu!" bentak Roberto. "Haram bagi tanganmu yang kafir dan berlumuran dosa untuk menyentuh barang suci ini!" ucap sang ustadz dengan tatapan menghina pada Roberto. Tak ada jalan lain, akhirnya Roberto, mengambil jalan paksa untuk mendapatkan buku itu.

Sepatu lars berbobot dua kilogram itu ia gunakan untuk menginjak jari-jari tangan sang ustadz yang telah lemah. Suara gemeretak tulang yang patah terdengar menggetarkan hati. Namun tidak demikian bagi Roberto. Laki-laki bengis itu malah merasa bangga mendengar gemeretak tulang yang terputus. Bahkan 'algojo penjara'itu merasa lebih puas lagi ketika melihat tetesan darah mengalir dari jari-jari musuhnya yang telah hancur.

Setelah tangan renta itu tak berdaya, Roberto memungut buku kecil yang membuatnya penasaran. Perlahan Roberto membuka sampul buku yang telah lusuh. Mendadak algojo itu termenung. "Ah...sepertinya aku pernah mengenal buku ini. Tapi kapan? Ya, aku pernah mengenal buku ini." suara hati Roberto bertanya-tanya.

Perlahan Roberto membuka lembaran pertama itu. Pemuda berumur tiga puluh tahun itu bertambah terkejut tatkala melihat tulisan-tulisan "aneh" dalam buku itu. Rasanya ia pernah mengenal tulisan seperti itu dahulu. Namun, sekarang tak pernah dilihatnya di bumi Spanyol. Akhirnya, Roberto duduk disamping sang ustadz yang telah melepas nafas-nafas terakhirnya. Wajah bengis sang algojo kini diliputi tanda tanya yang dalam. Mata Roberto rapat terpejam. Ia berusaha keras mengingat peristiwa yang dialaminya sewaktu masih kanak-kanak.

Perlahan, sketsa masa lalu itu tergambar kembali dalam ingatan Roberto. Pemuda itu teringat ketika suatu sore di masa kanak-kanaknya terjadi kericuhan besar di negeri tempat kelahirannya ini.

************ ********* ********* ********* ********* ******

Sore itu ia melihat peristiwa yang mengerikan di lapangan Inkuisisi (lapangan tempat pembantaian kaum muslimin di Andalusia).Di tempat itu tengah berlangsung pesta darah dan nyawa. Beribu-ribu jiwa tak berdosa berjatuhan di bumi Andalusia. Di hujung kiri lapangan, beberapa puluh wanita berhijab (jilbab)digantung pada tiang-tiang besi yang terpancang tinggi. Tubuh mereka bergelantungan tertiup angin sore yang kencang, membuat pakaian muslimah yang dikenakan berkibar-kibar di udara. Sementara, ditengah lapangan ratusan pemuda Islam dibakar hidup-hidup pada tiang-tiang salib, hanya karena tidak mau memasuki agama yang dibawa oleh para rahib.

Seorang bocah laki-laki mungil tampan, berumur tujuh tahunan, malam itu masih berdiri tegak di lapangan Inkuisisi yang telah senyap. Korban-korban kebiadaban itu telah syahid semua. Bocah mungil itu mencucurkan air matanya menatap sang ibu yang terkulai lemah ditiang gantungan. Perlahan-lahan bocah itu mendekati tubuh sang ummi yang sudah tak bernyawa, sembari
menggayuti ibunya. Sang bocah berkata dengan suara parau, "Ummi, ummi, mari kita pulang. Hari telah malam, bukankah ummi telah berjanji malam ini akan mengajariku lagi tentang alif, ba, ta, tsa....? Ummi,cepat pulang ke rumah ummi..." Bocah kecil itu akhirnya menangis keras, ketika sang ummi tak jua menjawab ucapannya. Ia semakin bingung dan takut, tak tahu harus berbuat apa. Untuk pulang ke rumah pun ia tak tahu arah.

Akhirnya bocah itu berteriak memanggil bapaknya " Abi...Abi... Abi..." Namun, ia segera terhenti berteriak memanggil sang bapak ketika teringat kemarin sore bapaknya diseret dari rumah oleh beberapa orang berseragam.

"Hai...siapa kamu?!" teriak segerombolan orang yang tiba-tiba mendekati sang bocah. "Saya Ahmad Izzah, sedang menunggu Ummi..." jawab sang bocah memohon belas kasih. "Hah...siapa namamu bocah, coba ulangi!" bentak salah seorang dari mereka.
"Saya Ahmad Izzah..." sang bocah kembali menjawab dengan agak grogi. Tiba-tiba plak! sebuah tamparan mendarat dipipi sang bocah. "Hai bocah...! Wajahmu bagus tapi
namamu jelek. Aku benci namamu. Sekarang kuganti namamu dengan nama yang bagus. Namamu sekarang 'Adolf Roberto' ..Awas! Jangan kau sebut lagi namamu yang jelek itu. Kalau kau sebut lagi nama lamamu itu, nanti akan kubunuh!" ancam laki2 itu. Sang bocah meringis ketakutan, sembari tetap meneteskan air mata. Anak laki-laki mungil itu hanya menurut ketika gerombolan itu membawanya keluar lapangan Inkuisisi. Akhirnya bocah tampan itu hidup bersama mereka.

************ ********* ********* ********* ********* *******

Roberto sedar dari renungannya yang panjang. Pemuda itu melompat ke arah sang tahanan. Secepat kilat dirobeknya baju penjara yang melekat pada tubuh sang ustadz. Ia mencari-cari sesuatu di pusar laki-laki itu. Ketika ia menemukan sebuah 'tanda hitam' ia berteriak histeris, Abi...Abi.. .Abi..." Ia pun menangis keras, tak ubahnya seperti Ahmad Izzah dulu.

Fikirannya terus bergelut dengan masa lalunya. Ia masih ingat betul, bahwa buku kecil yang ada di dalam menggamannya adalah Kitab Suci milik bapanya, yang dulu sering dibawa dan dibaca ayahnya ketika hendak menidurkannya. Ia jua ingat betul ayahnya mempunyai'tanda hitam' pada bahagian pusar. Pemuda beringas itu terus meraung dan memeluk erat tubuh renta nan lemah. Tampak sekali ada penyesalan yang amat dalam atas ulahnya selama ini.Lidahnya yang sudah berpuluh -puluh tahun alpa akan Islam, saat itu dengan spontan menyebut, "Abi.. aku masih ingat alif, ba, ta, tsa..." Hanya sebatas kata itu yang masih terekam dalam benaknya.

Sang ustadz segera membuka mata ketika merasakan ada tetesan hangat yang membasahi wajahnya. Dengan tatapan samar dia
masih dapat melihat seseorang yang tadi menyiksanya habis-habisan kini tengah memeluknya.

"Tunjuki aku pada jalan yang telah engkau tempuhi Abi,tunjukkan aku pada jalan itu..." Terdengar suara Roberto memelas. Sang ustadz tengah mengatur nafas untuk berkata-kata, ia lalu memejamkan matanya. Air matanya pun turut berlinang. Betapa tidak, jika sekian puluh tahun kemudian, ternyata ia masih sempat berjumpa dengan buah hatinya, di tempat ini. Sungguh tak masuk akal. Ini semata-mata buktikebesaran Allah.

Sang Abi dengan susah payah masih bisa berucap." Anakku, pergilah engkau ke Mesir. Disana banyak saudaramu. Katakan saja bahwa engkau kenal dengan Syaikh Abdullah Fattah Ismail Al-Andalusy. Belajarlah engkau di negeri itu," Setelah selesai berpesan sang ustadz menghembuskan nafas terakhir dengan berbekal kalimah indah "Asyahadu anla Illaaha ilallah,waasyhadu anna Muhammad Rasullullah. ." Beliau pergi dengan menemui Rabbnya dengan tersenyum, setelah sekian lama berjuang dibumi yang fana ini.

Kini Ahmad Izzah telah menjadi seorang alim di Mesir. Seluruh hidupnya dibaktikan untuk agamanya, 'Islam', sebagai ganti kekafiran yang di masa muda sempat disandangnya. Banyak pemuda Islam dari berbagai penjuru berguru dengannya... " Al-Ustadz Ahmad Izzah Al-Andalusy.

Benarlah firman Allah..."Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah, tetaplah atas fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrahnya itu. Tidak ada perubahan atas fitrah Allah. Itulah agama yang lurus,tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui." (QS 30:30)
lanjuut...

Heboh....Bayi Dengan Tulisan Al-Quran Ditubuhnya


MOSKOW - Ali Yakubov, seorang bayi yang berusia sembilan bulan, menghebohkan Rusia karena kulitnya bertuliskan ayat suci Alquran dan membuat dokter yang merawatnya pun keheranan.

Orangtua Yakubov sejak awal sudah terkejut dengan tanda-tanda tulisan ayat suci Alquran tersebut. Mereka melihat tulisan Allah pada kulit putra mereka setelah kelahirannya. Tulisan Allah dalam huruf Arab tersebut terletak di punggung, lengan, kaki, dan perut. Para ahli kesehatan tidak mampu menjelaskan kondisi misterius tersebut.

Namun,mereka menegaskan bahwa tulisan tersebut bukanlah buatan manusia. Ibu Yakubov, Madinam engungkapkan bahwa dia dan suaminya bukanlah orang yang religius hingga tulisan Allah tersebut muncul di kulit putranya. Awalnya mereka pun tidak menunjukkan tanda-tanda kebesaran Allah tersebut kepada orang lain, kecuali dokter pribadi mereka.

Madina mengaku, ayat-ayat suci Alquran muncul pertama kali pascakelahiran. Namun, dengan dimulainya bulan Ramadan, tulisan ayat-ayat itu mulai menghilang. "Normalnya, tanda-tanda itu muncul sebanyak dua kali dalam satu pekan pada Senin dan malam antara Kamis dan Jumat," paparnya. "Ali (Yakubov) selalu merasa resah ketika tulisan Allah itu muncul. Dia menangis dan suhu badannya naik," imbuh Madina.

Sementara seorang imam lokal, Abdulla,mengatakan bahwa dalam Alquran dikatakan, sebelum akhir zaman datang, akan muncul orang-orang dengan ayat-ayat kitab suci di tubuh mereka berdasarkan Surat Fushshilat ayat 53.

Ludmila Luss, seorang dokter setempat, percaya bahwa ayat suci Alquran itu kemungkinan besar akibat efek iritasi, seperti lada dan garam, atau obat-obatan, yang memicu peradangan kulit dan meninggalkan jejak merah berbentuk huruf Arab



Sumber : OkeZone.com
lanjuut...

21 Oktober, 2009

7 Keajaiban dalam Islam

Menara Pisa, Tembok Cina, Candi Borobudur, Taaj Mahal, Ka’bah, Menara Eiffel, dan Piramida di mesir, inilah semua keajaiban dunia yang kita kenal. Namun sebenarnya semua itu belum terlalu ajaib, karena di sana masih ada tujuh keajaiban dunia yang lebih ajaib lagi. Mungkin para pembaca bertanya-tanya, keajaiban apakah itu?

Memang tujuh keajaiban lain yang kami akan sajikan di hadapan pembaca sekalian belum pernah ditayangkan di TV, tidak pernah disiarkan di radio-radio dan belum pernah dimuat di media cetak. Tujuh keajaiban dunia itu adalah:

* Hewan Berbicara di Akhir Zaman

Maha suci Allah yang telah membuat segala sesuatunya berbicara sesuai dengan yang Ia kehendaki. Termasuk dari tanda-tanda kekuasaanya adalah ketika terjadi hari kiamat akan muncul hewan melata yang akan berbicara kepada manusia sebagaimana yang tercantum dalam Al-Qur’an, surah An-Naml ayat 82,
“Dan apabila perkataan Telah jatuh atas mereka, kami keluarkan sejenis binatang melata dari bumi yang akan mengatakan kepada mereka, bahwa Sesungguhnya manusia dahulu tidak yakin kepada ayat-ayat Kami”.
Mufassir Negeri Syam, Abul Fida’ Ibnu Katsir Ad-Dimasyqiy berkomentar tentang ayat di atas, “Hewan ini akan keluar diakhir zaman ketika rusaknya manusia, dan mulai meninggalkan perintah-perintah Allah, dan ketika mereka telah mengganti agama Allah. Maka Allah mengeluarkan ke hadapan mereka hewan bumi. Konon kabarnya, dari Makkah, atau yang lainnya sebagaimana akan datang perinciannya. Hewan ini akan berbicara dengan manusia tentang hal itu”.[Lihat Tafsir Ibnu Katsir (3/498)]
Hewan aneh yang berbicara ini akan keluar di akhir zaman sebagai tanda akan datangnya kiamat dalam waktu yang dekat. Nabi -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda, “Sesungguhnya tak akan tegak hari kiamat, sehingga kalian akan melihat sebelumnya 10 tanda-tanda kiamat: Gempa di Timur, gempa di barat, gempa di Jazirah Arab, Asap, Dajjal, hewan bumi, Ya’juj & Ma’juj, terbitnya matahari dari arah barat, dan api yang keluar dari jurang Aden, akan menggiring manusia”. [HR. Muslim dalam Shohih-nya (2901), Abu Dawud dalam Sunan-nya (4311), At-Tirmidziy dalam Sunan-nya (2183), dan Ibnu Majah dalam Sunan-nya (4041)]

* Pohon Kurma yang Menangis


Adanya pohon kurma yang menangis ini terjadi di zaman Rasulullah -Shollallahu ‘alaihi wasallam- , mengapa sampai pohon ini menangis? Kisahnya, Jabir bin Abdillah-radhiyallahu ‘anhu- bertutur, “Jabir bin Abdillah -radhiyallahu ‘anhu- berkata: “Adalah dahulu Rasulullah -Shollallahu ‘alaihi wasallam- berdiri (berkhutbah) di atas sebatang kurma, maka tatkala diletakkan mimbar baginya, kami mendengar sebuah suara seperti suara unta dari pohon kurma tersebut hingga Rasulullah -Shollallahu ‘alaihi wasallam- turun kemudian beliau meletakkan tangannya di atas batang pohon kurma tersebut” .[HR.Al-Bukhariy dalam Shohih-nya (876)]
Ibnu Umar-radhiyallahu ‘anhu- berkata, “Dulu Nabi -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- berkhuthbah pada batang kurma. Tatkala beliau telah membuat mimbar, maka beliau berpindah ke mimbar itu. Batang korma itu pun merintih. Maka Nabi -Shollallahu ‘alaihi wasallam- mendatanginya sambil mengeluskan tangannya pada batang korma itu (untuk menenangkannya)”. [HR. Al-Bukhoriy dalam Shohih-nya (3390), dan At-Tirmidziy dalam Sunan-nya (505)]

* Untaian Salam Batu Aneh

Mungkin kalau seekor burung yang pandai mengucapkan salam adalah perkara yang sering kita jumpai. Tapi bagaimana jika sebuah batu yang mengucapkan salam. Sebagai seorang hamba Allah yang mengimani Rasul-Nya, tentunya dia akan membenarkan seluruh apa yang disampaikan oleh Rasul-Nya, seperti pemberitahuan beliau kepada para sahabatnya bahwa ada sebuah batu di Mekah yang pernah mengucapkan salam kepada beliau sebagaimana dalam sabdanya, Dari Jabir bin Samurah dia berkata, Rasulullah -Shollallahu ‘alaihi wasallam- bersabda, “Sesungguhnya aku mengetahui sebuah batu di Mekah yang mengucapkan salam kepadaku sebelum aku diutus, sesungguhnya aku mengetahuinya sekarang”.[HR.Muslim dalam Shohih-nya (1782)].

* Pengaduan Seekor Onta

Manusia adalah makhluk yang memiliki perasaan. Dari perasaan itu timbullah rasa cinta dan kasih sayang di antara mereka. Akan tetapi ketahuilah, bukan hanya manusia saja yang memiliki perasaan, bahkan hewan pun memilikinya. Oleh karena itu sangat disesalkan jika ada manusia yang tidak memiliki perasaan yang membuat dirinya lebih rendah daripada hewan. Pernah ada seekor unta yang mengadu kepada Rasulullah -Shollallahu ‘alaihi wasallam- mengungkapkan perasaannya. Abdullah bin Ja’far-radhiyallahu ‘anhu- berkata, “Pada suatu hari Rasulullah -Shallallahu ‘alaihi wasallam- pernah memboncengku dibelakangnya, kemudian beliau membisikkan tentang sesuatu yang tidak akan kuceritakan kepada seseorang di antara manusia. Sesuatu yang paling beliau senangi untuk dijadikan pelindung untuk buang hajatnya adalah gundukan tanah atau kumpulan batang kurma. lalu beliau masuk kedalam kebun laki-laki Anshar. Tiba tiba ada seekor onta. Tatkala Nabi -Shallallahu ‘alaihi wasallam- melihatnya, maka onta itu merintih dan bercucuran air matanya. Lalu Nabi -Shallallahu ‘alaihi wasallam- mendatanginya seraya mengusap dari perutnya sampai ke punuknya dan tulang telinganya, maka tenanglah onta itu. Kemudian beliau bersabda, “Siapakah pemilik onta ini, Onta ini milik siapa?” Lalu datanglah seorang pemuda Anshar seraya berkata, “Onta itu milikku, wahai Rasulullah”.
Maka Nabi -Shallallahu ‘alaihi wasallam- bersabda, “Tidakkah engkau bertakwa kepada Allah dalam binatang ini, yang telah dijadikan sebagai milikmu oleh Allah, karena ia (binatang ini) telah mengadu kepadaku bahwa engkau telah membuatnya letih dan lapar”. [HR. Abu Dawud dalam As-Sunan (1/400), Al-Hakim dalam Al-Mustadrak (2/99-100), Ahmad dalam Al-Musnad (1/204-205), Abu Ya’la dalam Al-Musnad (3/8/1), Al-Baihaqiy dalam Ad-Dala’il (6/26), dan Ibnu Asakir dalam Tarikh Dimasyqa (9/28/1). Lihat Ash-Shahihah (20)]

* Kesaksian Kambing Panggang

Kalau binatang yang masih hidup bisa berbicara adalah perkara yang ajaib, maka tentunya lebih ajaib lagi kalau ada seekor kambing panggang yang berbicara. Ini memang aneh, akan tetapi nyata. Kisah kambing panggang yang berbicara ini terdapat dalam hadits berikut:
Abu Hurairah-radhiyallahu ‘anhu- berkata, “Rasulullah -Shollallahu ‘alaihi wasallam- menerima hadiah, dan tak mau makan shodaqoh. Maka ada seorang wanita Yahudi di Khoibar yang menghadiahkan kepada beliau kambing panggang yang telah diberi racun. Lalu Rasulullah -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- pun memakan sebagian kambing itu, dan kaum (sahabat) juga makan. Maka Nabi -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda, “Angkatlah tangan kalian, karena kambing panggang ini mengabarkan kepadaku bahwa dia beracun”. Lalu meninggallah Bisyr bin Al-Baro’ bin MA’rur Al-Anshoriy. Maka Nabi -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- mengirim (utusan membawa surat), “Apa yang mendorongmu untuk melakukan hal itu?” Wanita itu menjawab, “Jika engkau adalah seorang nabi, maka apa yang aku telah lakukan tak akan membahayakan dirimu. Jika engkau adalah seorang raja, maka aku telah melepaskan manusia darimu”. Kemudian Rasulullah -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- memerintahkan untuk membunuh wanita itu, maka ia pun dibunuh. Nabi -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda ketika beliau sakit yang menyebabkan kematian beliau,”Senantiasa aku merasakan sakit akibat makanan yang telah aku makan ketika di Khoibar. Inilah saatnya urat nadi leherku terputus”. [HR. Abu Dawud dalam Sunan-nya (4512). Di-shohih-kan Al-Albaniy dalam Shohih Sunan Abi Dawud (hal.813), dengan tahqiq Masyhur Hasan Salman]

* Batu yang Berbicara

Setelah kita mengetahu adanya batu yang mengucapkan salam, maka keajaiban selanjutnya adalah adanya batu yang berbicara di akhir zaman. Jika kita pikirkan, maka terasa aneh, tapi demikianlah seorang muslim harus mengimani seluruh berita yang disampaikan oleh Rasulullah -Shollallahu ‘alaihi wasallam-, baik yang masuk akal, atau tidak. Karena Nabi -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- tidaklah pernah berbicara sesuai hawa nafsunya, bahkan beliau berbicara sesuai tuntunan wahyu dari Allah Yang Mengetahui segala perkara ghaib.
Rasulullah -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda, “Kalian akan memerangi orang-orang Yahudi sehingga seorang diantara mereka bersembunyi di balik batu. Maka batu itu berkata, “Wahai hamba Allah, Inilah si Yahudi di belakangku, maka bunuhlah ia”. [HR. Al-Bukhoriy dalam Shohih-nya (2767), dan Muslim dalam Shohih-nya (2922)]
Al-Hafizh Ibnu Hajar-rahimahullah- berkata, “Dalam hadits ini terdapat tanda-tanda dekatnya hari kiamat, berupa berbicaranya benda-benda mati, pohon, dan batu. Lahiriahnya hadits ini (menunjukkan) bahwa benda-benda itu berbicara secara hakikat”.[Lihat Fathul Bari (6/610)]

* Semut Memberi Komando

Mungkin kita pernah mendengar cerita fiktif tentang hewan-hewan yang berbicara dengan hewan yang lain. Semua itu hanyalah cerita fiktif belaka alias omong kosong. Tapi ketahuilah wahai para pembaca, sesungguhnya adanya hewan yang berbicara kepada hewan yang lain, bahkan memberi komando, layaknya seorang komandan pasukan yang memberikan perintah. Hewan yang memberi komando tersebut adalah semut. Kisah ini sebagaimana yang dijelaskan oleh Al-Qur’an,
“Dan Sulaiman Telah mewarisi Daud, dan dia berkata: “Hai manusia, kami Telah diberi pengertian tentang suara burung dan kami diberi segala sesuatu. Sesungguhnya (semua) Ini benar-benar suatu kurnia yang nyata”.Dan dihimpunkan untuk Sulaiman tentaranya dari jin, manusia dan burung lalu mereka itu diatur dengan tertib (dalam barisan). Hingga apabila mereka sampai di lembah semut, berkatalah seekor semut: Hai semut-semut, masuklah ke dalam sarang-sarangmu, agar kamu tidak diinjak oleh Sulaiman dan tentaranya, sedangkan mereka tidak menyadari.Maka dia (Sulaiman) tersenyum dengan tertawa Karena (mendengar) perkataan semut itu. dan dia berdoa: “Ya Tuhanku berilah Aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat mu yang Telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakku dan untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau ridhai; dan masukkanlah Aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh”. (QS.An-Naml: 16-19).

Inilah beberapa perkara yang lebih layak dijadikan “Tujuh Keajaiban Dunia” yang menghebohkan, dan mencengangkan seluruh manusia. Orang-orang beriman telah lama meyakini dan mengimani perkara-perkara ini sejak zaman Nabi -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- sampai sekarang. Namun memang kebanyakan manusia tidak mengetahui perkara-perkara itu. Oleh karena itu, kami mengangkat hal itu untuk mengingatkan kembali, dan menanamkan aqidah yang kokoh di hati kaum muslimin.

Sumber : Yasir Master Online

lanjuut...

BATU WILLIAMS ????


Sebuah Oopart (Out Of Place ARTifact / Artifak yang tidak pada tempatnya) adalah suatu istilah yang diberikan pada lusinan obyek prasejarah yang ditemukan pada berbagai tempat di seluruh dunia dengan tingkat teknologi yang sepenuhnya berbeda dengan penentuan usianya bila didasarkan secara fisik, kimia dan atau dengan bukti geologinya.
Artifak yang tidak pada tempatnya itu seringkali membuat frustasi para ilmuwan konvensional dan merupakan sesuatu yang menggembirakan bagi para penyelidik petualang dan individu-individu yang tertarik pada teori ilmiah alternatif.


Pada 1998, insinyur elektrik John J. Williams menemukan sesuatu yang terlihat seperti sebuah konektor listrik yang mencuat keluar dari tanah. Ia mulai menggali dan menemukan ternyata stekker bergigi tiga itu tertancap dalam sebuah batu kecil.
Menurut Williams, batu aneh itu ia gali pada suatu ekskursi dalam sebuah pedalaman di Amerika Utara, jauh dari perkampungan manusia, kompleks industri, lapangan terbang, pabrik-pabrik elektronik ataupun dari pabrik pembangkit listrik tenaga nuklir.
Karena mungkin dapat mengurangi kredibilitas dari temuannya, Williams menolak untuk memberitahu lokasi yang pasti dari temuannya itu, karena takut tempat itu nantinya akan dijarah oleh para pemburu barang peninggalan berharga (misterius).
Dikenal sebagai Enigmalith (batu teka-teki yang merupakan gabungan dari kata enigma / teka-teki dan monolith / batu tunggal) atau Petradox.
Dari bentuknya tidak dapat disangkal lagi alat ini merupakan sebuah komponen elektronik yang tertanam dalam suatu batu granit padat berbentuk alamiah dengan komposisi kuarsa (mineral keras yang mengandung silika) dan feldspar (batu yang terbentuk dari mineral alumunium silikat). Termasuk mika dalam persentase yang sangat kecil.
Berkenaan dengan kerahasiaan seputar penemuan itu, label harganya yang $500.000 dan adanya sebuah teori extraterrestrial (yang mengatakan benda tersebut adalah benda yang dibawa oleh makhluk yang berasal dari luar bumi) di seputar obyek, komunitas ilmiah banyak yang telah mengategorikan batu teka-teki itu sebagai sebuah tipu daya yang semata-mata dibuat untuk popularitas dan keuntungan bagi pemiliknya.
Meskipun demikian Williams menjelaskan bahwa batu miliknya yang tidak lazim dapat dipakai setiap peneliti untuk keperluan analisa. Namun sejauh ini para ilmuwan telah menjauhkan diri untuk melakukan pengujian pada batu itu, walaupun diundang secara terbuka.
Menurut Williams, yang sudah berkonsultasi dengan seorang insinyur dan ahli geologi untuk memeriksa contoh tersebut, komponen elektronik yang tertanam pada granit itu tampaknya tidak meninggalkan bekas-bekas kalau sudah pernah dilem atau disatukan dengan cara yang pernah kita kenal; jelas bahwa benda itu sudah ada pada saat pembentukan batu tersebut.
Setelah batu itu ditemukan, analisa geologi menemukan batu itu berusia sekitar 100.000 tahun - menurut pemahaman konvensional, bila dilihat dari perkembangan teknologi umat manusia maka ini adalah suatu yang mustahil secara teknis.
Instrumen yang ditemukan di Petradox oleh beberapa investigator telah dibandingkan dengan sebuah konektor electronic XLR atau komponen yang sejenis. Itu menghasilkan sebuah gaya tarik magnet yang lemah dan pembacaan pada ohm meter menunjukkan bahwa benda itu memiliki suatu kekuatan dari sebuah rangkaian terbuka.
Stekker (colokan listrik) bergigi tiga yang tersusun dalam suatu susunan matriks itu sampai sekarang tidak dapat ditentukan untuk apa sebenarnya. Potongan-potongan gigi yang berdiameter 0.3 inchi nampaknya bukan terbuat dari kayu, plastik, karet, logam atau material lain yang dapat dikenali.
Karena William melarang contoh itu dipecahkan, ia telah memakai sinar X yang sangat kuat, yang memperlihatkan bahwa gigi-giginya yang tersusun dalam bentuk matriks itu perpanjangannya masuk ke sebuah struktur berbentuk oval yang ada pada bagian dalam dari batu itu.
Sementara orang yang skeptis (tidak mudah percaya) mempercayainya sebagai sebuah kepura-puraan saja. Williams meyakinkan bahwa ia telah menggali sebuah peninggalan berharga yang sebenarnya. Entah itu buatan manusia zaman kuno atau teknologi alien dan ia sangat ingin agar para ilmuwan membuktikan keasliannya.
Namun William bersikeras bahwa ia harus hadir selama analisa, agar batu itu tetap terjaga keutuhannya dan ia tidak harus membayar para peneliti yang terlibat.
Sebagian orang percaya bahwa para ilmuwan itu menjaga jarak mereka sendiri dari contoh tersebut karena mereka takut akan apa yang bakal mereka temukan. Walaupun analisa secara ilmiah dapat memperkuatnya sebagai sebuah tipu daya yang teliti, namun mungkin juga secara radikal akan mengubah pemahaman kita terhadap sejarah manusia.
Seandainya contoh tersebut ditetapkan memang asli, para peneliti juga harus memikirkan disainnya. Mengapa sebuah komponen seperti itu ditanam pada sebuah batu? Apa fungsi dari benda seperti itu?
William percaya bahwa lokasi dari batu yang dimilikinya menawarkan bukti-bukti lebih jauh dari sebuah peradaban yang hilang atau bukti keberadaan makhluk di luar bumi. Saat ini ia sedang mencari satu tim dengan para penyelidiknya yang berpandangan terbuka untuk memeriksa tempat itu secara keseluruhan


Sumber : The Epoch Times
lanjuut...

20 Oktober, 2009

MAMPU TAKLUKAN HARIMAU DENGAN KESABARAN

Alkisah, dua orang lelaki berkawan akrab. Nama mereka masing-masing, katakan saja adalah Sulaiman dan Ismail. Mereka sama-sama orang yang shaleh. Karena tempat yang berjauhan maka tidak memungknkan mereka untuk selalu bertemu. Tetapi ada kebiasaan diantara mereka, untuk bertemu sekali dalam setahun. Sulaiman yang jauh tempatnya selalu datangn bertemu kerumah Ismail.

Sebagaimana kebiasaan, suatu hari Sulaiman datang berkunjung kerumah sahabatnya itu. Waktu sampai ia mendapati pintu rumah Ismail sedang tertutup rapat-rapat. Ia kemudian mengetuk pintu itu. Setelah beberapa kali ketukan, terdengar ada suara sahutan istri sahabatnya dari dalam rumah. "Siapakah itu yang mengetuk-ngetuk pintu ?"
"Aku, saudara suamimu. Aku datang ke mari untuk mengunjunginyahanya karena Allah SWT semata."
"Oh………..???????? Dia sedang ke luar pergi mencari kayu bakar. Mudah-mudahan saja ia tidak kembali lagi !"


Begitu jawab istri tuan rumah. Mendengar jawaban seperti itu heran bercampur dongkol meliputi diri Sulaiman. Belum hilang herannya, ia masih lebih kaget lagi. Si istri tersebut masih menggumamkan kata-kata makian kepada Ismail, sang suami.

Sulaiman dipersilahkan duduk diberanda dan kemudian mereka bercakap-cakap. Tak lama kemudian datang Ismail. Ia terlihat menuntun seekor harimau yang dipunggungnya terdapat seikat kayu bakar. Begitu ,melihat ada sahabatnya, Ismail langsung menghambur mendekatinya sambil mengucapkan slam kehangatan.

Kayu bakar kemudian diturunkan dari punggung harimau. Ismail sejurus kemudian berkata kepada harimau itu. "Sekarang pergilah kamu mudah-mudahan Allah SWT memberkatimu!".

Setelahnya siempunya rumah mempersilahkan tamunya masuk kedalam rumah. Sementara mereka bercakap-cakap terdengar suara sang istri yang terus-terusan saja memaki-maki sang suami dengan suara bergumam. Sang suami yang orang shaleh itu diam saja. Dalam hatinya Sulaiman heran dan campur takjub akan kesabaran sahabatnya. Meskipun istrinya terus saja memaki-maki dirinya ia tetap tidak memperlihatkan muka kebencian. Setelah puas bercakap-cakap pulanglah sahabat dengan menyimpan rasa kekaguman kepada siempunya rumah yang sangggup menekan rasa marahnya menghadapi istrinya yang begitu cerewet dan berlidah panjang. Setahun berlalu sudah. Sebagaimana kebiasaan, kembali Sulaiman mengunjungi rumah sahabatnya itu. Waktu smapai didepan pintu dan ia mengetuk pintu itu. Dari dalam terdengar langkah-langkah kaki wanita dan setelah pintu terbuak terlihat wajah istri sahabatnya yang dengan senyum ramah menyapa.
"Tuan ini siapa ,ya ?"
"Aku adalah sahabat suamimu. Kedatanganku ini adalah semata untuk mengunjunginya."
"Oh……????? Selamat datang Tuan !"


Sapaan istri sahabatnya begitu ramah sambil mempersilahkan sang tamu untuk masuk kedalam rumah dengan penuh keramahan. Terasa begitu teduh dihati. Tak lama kemudian sahabatnya Ismail datanng. Ia kelihatan menenteng seikat besar kayu bakar diatas kepalanya. Segera mereka terlibat perbincangan serius. Sempat sang tamu menanyakan beberapa hal yang ia herankan perihal keadaan tuan rumah yang menurutnya ada perbedaan dengan suasana setahun yang lalu. Tamu menanyakan bagaimana ia mampu menaklukan seekor harimau, yang binatang buas itu sehingga mau memanggul kayu bakarnya. Mengapa ia sekarang tidak bersama-sama dengan binatang itu. Mana harimau itu ?

"Ketahuilah, saudaraku. Istriku yang dahulu berlidah panjang itu sudah meninggal. Sedapat mungkin aku berusaha bersabar atas perangai buruknya, sehingga Allah SWT memberi kemudahan diriku untuk menundukkan seekor harimau sebagaimana yang engkau lihat sendiri. Semuanya terjadi lantaran kesabaranku kepadanya. Lalu aku menikah lagi dengan perempuan yang sholihah ini. Aku sangat gembira mendapatkannya, maka harimau itupun dijauhkan dari diriku. Aku memanggul sendiri kayu bakar sekarang lantaran kegembiraanku."

Sumber : Subulus Salam





lanjuut...
 

My Best Friend

Recent Comment