26 Oktober, 2009
Jalan Tol Di Lautan
Para ilmuwan Indonesia setelah mengikuti dan mengamati gerak perpindahan penyu laut, baru – baru ini mendapati bahwa ternyata di tengah dunia samudra juga ada jalan tol seperti di darat, jalan bebas hambatan tersebut dapat membawa penyu laut tiba di tempat tujuan akhir dengan waktu tempuh yang lebih pendek. Ilmuwan menyatakan, penemuan ini akan menjadi acuan bukti riset dalam penelitian biologi laut di masa yang akan datang.
Menurut pemberitaan ‘Daily Post’ Inggris, Yayasan Perlindungan Alam Dunia dan Universitas Udayana Indonesia telah mengemban tanggung jawab misi penelitian ini, mereka melakukan penelitian terhadap seekor penyu hijau betina yang diberi nama Ana dengan cara mengikuti dan mengamati metode gerak perpindahan penyu tersebut. Penyu laut betina ini menempuh perjalanan yang melintasi berbagai gugus pulau yang terletak di antara perairan Indonesia dan Australia, dengan melewati Jawa Timur, menyeberangi Samudra India, dan akhirnya tiba di pesisir pantai Australia sebelah barat.
Seorang petugas dari Yayasan Perlindungan Alam Dunia yang bernama Gill Levlin menyatakan bahwa selama proses perjalanan Ana ini telah menunjukkan bahwa di berbagai wilayah yang berbeda memiliki hubungan ekosistem biologi yang sangat kuat antara satu sama lain, jadi bukan bukan merupakan suatu kelompok yang berdiri sendiri.
Ia berkata, penyu Ana telah membantu kami menemukan bahwa di dalam samudra juga terdapat ‘jalan tol’, membuat kita semakin memahami karakteristik penyu – penyu laut dan metode perpindahan mereka.
Menurut pengetahuan,dari keseluruhan perjalanannya, para ilmuwan bahkan juga mendapati lingkungan dan keadaan kehidupan 6 jenis penyu laut yang paling langka di dunia. Penyu – penyu ini mengalami tingkat kontaminasi pencemaran dan bahaya akibat penangkapan secara liar dengan taraf yang berbeda dan akan mengalami kepunahan.
Levlin juga menyatakan, perjalanan penyu Ana juga membuat kami menyadari bahaya yang sedang mengancam, kita harus terus melindungi satwa yang sedang menghadapi kepunahan ini, kita harus segera membentuk suatu jaringan perlindungan bagi kehidupan biota laut, dan berharap dengan adanya jaringan ini dapat melindungi hewan dan tumbuhan laut tumbuh sehat dan tidak terganggu oleh faktor luar.
Sumber : The Epoch Times
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 komentar:
wah makasih infonya, salam kenal dari saya ya, seorang newbie yang mencoba mencari teman
salam kenal
berita unik
Posting Komentar
Mohon Komentar Dari anda untuk mempererat persaudaraan kita...
saran, kritik dan spam akan saya anggap sebagai salah satu cara mempererat silaturahmi kita
Terimakasih