Sejak abad ini, di berbagai belahan dunia menemukan begitu banyak bekas peradaban prasejarah, semua peninggalan sejarah ini tersebar di bawah tanah, di dasar lautan dan bahkan di atas angkasa.
Artikel ini menceritakan sebuah pilar besi yang ditemukan di kota New Delhi, India. Penguasaan teknik peleburannya telah melampaui taraf teknik manusia masa sekarang dan menjadi salah satu misteri terbesar di dunia.
Tugu peringatan candi sekitar Siamaihaluoli kota New Delhi, India, berdiri tegak sebuah pilar besi raksasa.
Tinggi pilar besi yang oleh penduduk setempat disebut dengan Raja Ah-Yii ini adalah 7.21 meter dan tertanam setinggi 93 cm dari permukaan lantai, diameternya sekitar 41 cm dan beratnya kira-kira 6 ton, hasil pengecoran besi panas, padat berisi dan terdapat pola hiasan bercorak kuno di atas pilar tersebut.
Menurut analisa para ahli, pilar besi ini didirikan oleh Chandragupta II Vikramaditya (375–414 Masehi), yakni seorang Raja terkenal dari dinasti Gupta yang memerintah di wilayah Utara India, dan diperkirakan umurnya lebih dari 1600 tahun.
Namun yang paling membuat orang merasa heran dan takjub adalah bahwa pilar besi yang telah berdiri tegak selama ribuan tahun ini, tidak berkarat hingga sekarang meskipun diterpa angin dan hujan!
Mulai tahun 1997 lalu, telah dibuat pagar pembatas disekelilingnya, hal ini dikarenakan ulah pengunjung yang dapat merusak cagar budaya ini.
Ada kepercayaan setempat jikalau dapat melingkari pilar ini dengan tangan berada dibelakang punggung, akan memperoleh keberuntungan.
Semua orang mengetahui, bahwa besi merupakan logam yang mudah berkarat, besi yang pada umumnya, jangankan ribuan tahun, dalam beberapa puluhan tahun saja telah dipenuhi oleh karat.
Hingga saat ini, orang-orang juga belum menemukan cara yang efektif untuk mencegah timbulnya karat pada perkakas besi. Kalau demikian, siapakah yang menuang pilar besi ini?
Setelah dilakukan penelitian, pilar besi ini terbentuk melalui derajat kemurnian peleburan besi yang mencapai 98% dan hingga kini juga tidak ada orang yang mengetahui bagaimana orang-orang dulu menguasai teknik peleburan ini.
Dan teknik manusia pada zaman sekarang juga tidak memungkinkan bisa melebur hingga mencapai peleburan yang demikian murni.
Demikian jelaslah, bahwa ini merupakan sebuah bekas peradaban prasejarah manusia yang ditinggalkan, majunya tingkat peradaban manusia itu telah hilang dan meninggalkan misteri sepanjang masa ini.
Mengenai peradaban prasejarah, telah banyak ilmuwan yang mengakui realita keberadaannya secara terbuka.
Arkeolog Michael Claimo dan Richard Thompson dalam monograf mereka (Arkeologinya yang Dilarang; Sejarah Manusia yang Disembunyikan) menceritakan ribuan kejadian peninggalan peradaban prasejarah.
Pakar manusia prasejarah dari Inggris yang bernama Genamd Hundcock dalam sebuah bukunya juga telah mencatat begitu banyak peninggalan peradaban prasejarah penting.
Dan dalam kitab Injil dan Al-Quran juga telah mencatat fakta kejadian peradaban manusia sebelumnya yang dihancurkan oleh sebuah banjir besar (kisah Nabi Nuh)
Sumber : The Epoch Times
27 Oktober, 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 komentar:
Jadi ingat Dzul Qurnain juga yang menguasai teknik peleburan tingkat tinggi. Terima kasih infonya
Posting Komentar
Mohon Komentar Dari anda untuk mempererat persaudaraan kita...
saran, kritik dan spam akan saya anggap sebagai salah satu cara mempererat silaturahmi kita
Terimakasih