5 Tempat Yang Tidak Cocok Untuk Tempat Tinggal

1. Chernobyl, Ukraina

Bencana paling buruk didunia diakibatkan kebocoran pembangkit tenaga nuklir Chernobyl terus berlanjut menumpuk, mempengaruhi 5,5 juta orang dan mendorong meningkatnya kanker tiroid(gondok) dengan tajam.

Kecelakaan ini juga menghancurkan harapan pada bidang ekonomi di daerah sekitarnya dan wilayah yang mengandalkan hidup dari bidang pertanian.

2. Sumqayit, Azerbaijan

Warisan lainnya adalah racun dari jaman kejayaan industri Soviet, sebagai pusat produksi bahan kimia, sebanyak 275.000 penduduk kota terkena kontaminasi logam berat, minyak dan zat kimia.

Akibatnya, penduduk lokal Azerbaijan menderita kanker sebanyak 22 hingga 51 % lebih tinggi dibanding penduduk pedalaman, dan anak-anak mereka yang menderita sejumlah besar kerusakan genetika, yang berkisar dari keterbelakangan mental hingga penyakit tulang.

3. Vapi, India

Kota ini terletak di ujung daerah industri India didalam pemukiman Gujarat yang menjadi tempat pembuangan limbah dari 1.000 lebih industri, termasuk petrokimia, pestisida, farmasi dan bahan kimia lainnya.

“Biasanya perusahaan-perusahaan itu mengolah limbah cair dan banyak limbah padat,” kata Hanrahan. “Akan tetapi tidak tempat untuk menaruh limbah padat itu, sehingga akhirnya menumpuk.”

4. Tianying, Tiongkok

Pusat produksi timah di Tiongkok, kota ini merupakan salah satu dari 8 kota yang dinyatakan sebagai daerah paling terpolusi di Tiongkok.

Konsentrasi timah yang ada di udara dan tanah sebanyak 8,5 hingga 10 kali lipat diatas standar kesehatan nasional dan debu timah yang menutupi pertanian lokal 24 kali lebih tinggi dari standar kesehatan.

5. Sukinda, India

Salah satu tempat pertambangan chromit (krom) terbesar dunia – digunakan untuk melapisi stainless steeldan lain sebagainya – juga merupakan tempat tinggal bagi 2,6 juta penduduk, air dari lembah ini mengandung kromium karsinogen hexavalent hasil senyawa dari 30 juta ton limbah lapisan batuan sungai Brahmani.

“Hexavalent chromium sangat beracun dan sangat mudah berpindah tempat,” tegas David Hanrahan, direktur program global di Blacksmith, London