. Keteraturan Dalam Tetes Hujan
..:: TERIMAKASIH TELAH BERKUNJUNG, JANGAN LUPA KOMENTARNYA YA...ATAU TINGGALKAN JEJAK DI BUKU TAMU ::..

29 Januari, 2010

Keteraturan Dalam Tetes Hujan


Setiap sesuatu yang ada di jagat raya ini memiliki keteraturan tersendiri, sehingga sedikit saja keteraturan itu berubah maka akan menimbulkan dampak yang sangat besar bagi tatanan keseimbangan di jagat raya ini, untunglah semua keteraturan itu sudah ditetapkan oleh Tuhan sebagai pencipta dan penjaga setiap keteraturan yang ada.

Contoh keteraturan di alam semesta ini adalah berotasinya bumi pada porosnya dengan kecepatan yang sangat seimbang dan pas sehingga menciptakan suasana siang dan malam di permukaan bumi, sedikit saja kecepatan
rotasi bumi bertambah akan mengakibatkan kerusakan yang fatal bagi kehidupan begitu juga sebaliknya.

Keteraturan dan keseimbangan yang ada di alam semesta ini tidak hanya untuk sesuatu dalam skala besar, tapi dalam skala kecilpun keteraturan itu masih tetap berlaku, seperti yang akan saya bahas berikut.

Seperti umumnya kita ketahui bahwa tetes air hujan yang turun ke bumi mempunyai bentuk seperti tetesan air mata, membulat dibagian bawah dan lancip berekor dibagian atas seperti buah salak. Namun ternyata persepsi kita tentang gambaran air hujan yang jatuh tersebut salah besar karena menurut para peneliti, air hujan jatuh dengan bentuk bulat dan sedikit mendatar pada bagian bawah menyerupai roti burger, anda pasti tahu bentuk roti burger bukan ..?

Hal ini terjadi karena pada saat tetesan air terlepas dari awan berbentuk bulat nyaris sempurna dalam berbagai ukuran. Untuk ukuran tetesan yang kecil bentuk ini bertahan hingga jatuh ke bumi, namun untuk ukuran tetesan yang lebih besar, bentuk ini akan segera berubah menjadi bentuk roti burger akibat adanya gaya tekan udara yang berlawanan arah dengan arah jatuhnya sehingga pada permukaan bawah air hujan akan tercipta bentuk yang mendatar.

Terus apa hubungannya dengan keteraturan yang saya maksudkan seperti tulisan diatas…?
Dari sinilah keteraturan itu tercipta, karena bentuk permukaan bagian bawah air hujan yang datar, maka akan memperbesar gaya gesek antara permukaan air hujan dengan udara, akibatnya kecepatan jatuhnya air hujanpun menjadi berkurang.

Dengan berkurangnya kecepatan jatuhnya air hujan maka akan mengurangi dampak kerusakan yang ditimbulkan, bayangkan jika air hujan turun dengan kecepatan yang sangat tinggi, maka kerusakan yang ditimbulkan akan lebih banyak, sebagai contoh ketika kita sedang mengendarai sepeda motor dalam kecepatan tinggi kemudian turun hujan, maka tetesan hujan yang mengenai badan kita akan terasa sakit karena kecepatan air hujan yang menimpa badan kita lebih tinggi.

Begitu banyak keteraturan yang telah diciptakan oleh Tuhan dan semuanya memiliki dampak yang begitu besar bagi kita sampai-sampai hanya tetesan air hujan yang kita anggap biasa saja ternyata memiliki hukum keteraturan sendiri.

Satu lagi hal yang menakjubkan dari tetesan air hujan ini, yaitu jika tetesan air hujan berukuran terlalu besar, maka dengan adanya gaya gesek dengan udara, maka gaya tersebut semakin menekan bagian permukaan tetesan yang sudah menjadi datar pada bagian tengahnya, sehingga bagian tengah dari tetesan hujan tersebut dan terus menekan bagian tengah permukaan sampai berbentuk cekung tertelungkup kebawah seperti mangkuk yang dibalik dan kemudian pecah menjadi bagian-bagian yang lebih kecil, itulah sebabnya ukuran air hujan yang jatuh ke bumi mempunyai beragam ukuran yang kecil.

Bayangkan jika butiran air hujan mempunyai ukuran lebih besar dari biasanya, apa yang akan terjadi..?
Tentunya kerusakan yang ditimbulkan akan sangat besar ditambah lagi dengan kecepatan yang sangat tinggi, ini memperparah dampak yang ditimbulkan.

Mengapa semua mempunyai keteraturan yang sangat rumit, sebenarnya apa yang terjadi…?
Sampai saat ini para ilmuwan pun belum bisa menjawab akan hal ini, namun sebagian dari mereka yakin bahwa semua ini ada yang mengatur dan menjaganya, ada Tangan yang ikut campur dalam setiap keteraturan yang terjadi, disinilah letak ketidakmampuan kita sebagai manusia untuk menjawabnya. Hanya satu yang pasti, semua keseimbangan alam ini adalah bukti bahwa adanya Tuhan, dan Tuhan lah yang mengatur segalanya. Allahu Akbar..!!!!


12 komentar:

Rock on 30 Januari 2010 pukul 00.08 mengatakan...

Nice post sob...

saifulamar on 30 Januari 2010 pukul 15.29 mengatakan...

subkhanallah... gitu yaa..?

Mizan on 1 Februari 2010 pukul 07.47 mengatakan...

wah keren juga ya tetesan ujan... emang kita perlu jg mengkaji hal2 kecil kyk gini.. trims infonya sob.. ^^

Wandhe Fadilah on 1 Februari 2010 pukul 08.06 mengatakan...

waw!!!!!!!!!!!!!!1

Miawruu on 1 Februari 2010 pukul 11.04 mengatakan...

uh...pernah waktu itu hujan deras banget ditambah angin gede. mungkin krn ada angin kali ya, hujannya jatuh lebih cepat. Gilaaaa..... sakit banget pas kena di badan. serasa dilempari ma batu >_<

EKIE NORMAN FAUZI on 1 Februari 2010 pukul 12.54 mengatakan...

kucingtengil : untung hujannya gak segede bola kalo segede bola bisa gawat tuh..he..he.. :)

Mizan : sebenernya masih banyak hal kecil yang kita gak sadari tapi ternyata indah kalo kita tahu tergantung bagaimana kita melihatnya

wandhe : apaan yang bikin waw...?

obat penyakit jantung on 14 Mei 2011 pukul 15.27 mengatakan...

bener juga yah , kalo kita rajin mengkaji sedetail mungkin , sebesar apapun indah juga yah dalam segala hal., makasih banyak buat infonya

acep suherman on 2 Juni 2011 pukul 14.48 mengatakan...

informasinya menarik juga nih, makasih banyak ya gan, semoga bermanfaat gan

rab sleeping bags on 30 Maret 2012 pukul 17.16 mengatakan...

I love rain

Didin Supriatna on 22 Mei 2012 pukul 21.01 mengatakan...

Kunjungan perdana.. artikelnya asik..

I Love Indonesia on 22 Mei 2012 pukul 21.08 mengatakan...

informasi yang bermanfaat..

pemadam api on 31 Juli 2012 pukul 12.23 mengatakan...

wahh bener2 semuanya sudah diatur olehnya..subhanallah

Posting Komentar

Mohon Komentar Dari anda untuk mempererat persaudaraan kita...
saran, kritik dan spam akan saya anggap sebagai salah satu cara mempererat silaturahmi kita
Terimakasih

 

My Best Friend

Recent Comment