. Sejarah Kentang Yang Panjang
..:: TERIMAKASIH TELAH BERKUNJUNG, JANGAN LUPA KOMENTARNYA YA...ATAU TINGGALKAN JEJAK DI BUKU TAMU ::..

12 Januari, 2010

Sejarah Kentang Yang Panjang



Kentang, dengan nama ilmiahSolanum Tuberosum, dalam bahasa mandarin disebut Tu Dou (= Kedelai Tanah) atau Ma Ling Shu, di Provinsi Shanxi, China disebut pula Telur Obat Gunung.
Dewasa ini ia berada di urutan belakang gandum, jagung dan padi, luasan penanamannya berada pada urutan keempat produk pertanian. China menghasilkan kentang 66 juta ton per tahun, menduduki peringkat pertama di seluruh dunia.
Kentang liar paling kuno ditemukan di wilayah sekitar pegunungan Andes — Amerika Selatan, dibudidayakan oleh penduduk Indian setempat dan dipergunakan sebagai bahan pangan. Kemudian ia dibawa oleh petualang Spanyol ke Eropa, dari situlah kentang telah menyebar ke seluruh dunia.
Bunga kentang tiba di Eropa
Pada abad-16, petualang Spanyol membawa kentang ke Eropa, waktu itu terutama hendak mengenalkannya kepada Eropa sebagai tanaman hias.
Pada 1565, Raja Spanyol Philipp II mengirimkan kentang sebagai kado kepada Sri Paus di Roma, permaisuri Raja Prancis Louis XVI yang kebetulan hadir di tempat itu memuji bunga kentang yang begitu elegan dan bebas, maka tanaman hias kentang mendadak harganya naik berlipat ganda, kemudian orang Italia memberinya sebuah sebutan baru yakni "Kedelai Tanah". Pedesaan di wilayah Provinsi Liaoning-China hingga kini masih menggunakan sebutan semacam itu.
Namun, kentang dijadikan sebagai bahan pangan secara meluas di Eropa bukannya tanpa halangan.
Makanan kaum miskin
Sejak masuk ke Eropa, orang Eropa tidak suka menyantapnya, konsep kebudayaan Eropa membuat mereka menolak kentang sebagai bahan pangan, bahkan dianggap sebagai setan iblis terutama bagi orang Prancis.
Penyebabnya juga beraneka-ragam misalnya: memakan kentang bisa terkena penyakit kusta, di dalam Bibeltidak pernah disinggung mengenai kentang, berasal dari Amerika Latin yang merupakan bahan pangan utama suku bangsa taklukan dan tidak berkembang. Selain itu buah kentang tumbuh di bawah tanah, tidak seagung gandum yang menjulur ke langit, juga tidak bisa dibuat roti dan roti Ekaristi.
Pendek kata, alasan penolakan mengonsumsi kentang sangat beragam, sebagian besar alasan mengacu pada satu hal yakni: kandungan kebudayaan umat manusia di dalamnya terlalu sedikit, selain itu kandungan alamiahnya terlalu banyak.
Berkenaan dengan alasan tersebut di atas, dalam jangka waktu lama kentang dipandang sebagai bahan pangan untuk kaum miskin dan untuk pakan ternak, para orang kaya dan bangsawan sama sekali tidak ingin menyentuhnya. Raja Frederik II - Prussia (nama negara Jerman sebelum Perang Dunia I) meminta para petani yang mestinya menerima hukuman untuk membudidayakan kentang. Pada 1748 parlemen Prancis bahkan mengeluarkan maklumat melarang penanaman kentang, karena khawatir kentang bisa berkaitan dengan iblis.
Satu-satunya perkecualian adalah orang Irlandia. Pada 1586, Inggris mengalahkan Spanyol di laut Karibia, sejak saat itu kentang terbawa dan tersebar di Inggris. Karena udara di Inggris cocok untuk pertumbuhan kentang, lagipula tanah gersang beberapa are bisa menghasilkan produk kentang cukup banyak, untuk menghidupi sebuah keluarga besar berikut semua ternak mereka. Sampai 1650 kentang telah menjadi bahan pangan utama di Irlandia.
Sumbangsih Prancis
Dalam perang 7 tahun, Parmentier menjadi dokter tentara pada pasukan Prancis, kemudian ia ditawan oleh pasukan Prussia dan dijebloskan ke dalam penjara di Prussia. Di dalam penjara tersebut ia dipaksa mengonsumsi kentang pakan ternak babi, yang ternyata berbeda dengan kesannya selama ini, ia merasakan kentang ternyata sangat enak tidak seperti yang diisukan.
Pada 1763, sesudah Parmentier dibebaskan dan kembali ke Paris. Ia mulai meneliti ilmu tentang nutrisi dan berdasarkan pengalaman di penjara ia mencoba memberikan kentang sebagai nutrisi bergizi kepada pasien yang terkena penyakit disentri. Lantaran kegigihannya, pada 1772, institut kedokteran Paris mengumumkan kentang sebagai bahan pangan yang layak dikonsumsi manusia.
Namun, mitos masyarakat terhadap kentang tidak terjadi perubahan. Oleh karena tentangan organisasi gereja sebagai pemilik lahan, rumah sakit dimana Parmentier bekerja melarangnya melakukan percobaan penanaman kentang di dalam kebun.
Di bawah situasi demikian, Parmentier terpaksa melakukan serangkaian cara tidak lazim, ia mengundang makan malam sejumlah tokoh kenamaan masyarakat seperti Benjamin Franklin dan Antoine Lavoisier, setiap lauk pada perjamuan makan tersebut terbuat dari kentang. Ia kemana-mana selalu mengenalkan kelebihan kentang yakni: sifat penyesuaian yang kuat dan produktifitas tinggi.
Ia pun mengirim bunga kentang yang sedang mekar kepada raja dan ratu Prancis. Sang raja dan ratu sangat menyukainya, bahkan ratu Mary Anton Knott menyuntingkan sekuntum bunga kentang di sanggul rambutnya, sang raja sendiri juga mengenakan bunga kentang yang imut-imut ke jasnya.
Di bawah pengaruh raja dan ratu, para pejabat besar beserta istri-istri mereka juga menjadikan bunga kentang sebagai perhiasan paling anggun dan paling modis. Secara perlahan kalangan atas Prancis telah mengenal kentang, luasan pembudidayaan kentang mulai membesar.
Pada 1785, tatkala pertanian Prancis mengalami panen buruk, bahan pangan tidak mencukupi, kentang telah menyudahi bencana kelaparan di utara Prancis. Masyarakat Prancis mulai mau menerima kentang.
Pada 1787, Louis XVI raja Prancis menghibahkan sebidang tanah milik kerajaan di wilayah Saba Long-Paris barat kepada Parmentier agar ia dapat bercocok tanam kentang. Pagi hari Parmentier menutupi tanaman kentangnya dengan kain paranet, dan di seputar lahan itu ia menempatkan pasukan bersenjata untuk berjaga; malam harinya penjagaan tersebut ditiadakan.
Lama kelamaan, petani lokal yang merasa penasaran percaya bahwa benda yang ditanam itu pasti sangat bernilai, maka pada malam hari mereka datang mencuri kentang dan melarikan diri. Sejak saat itu, petani yang menanam kentang mulai bertambah.
Pada 1795 sewaktu terkepung oleh Komune Paris, masyarakat mulai bercocok tanam kentang secara besar-besaran, bahkan tanpa kecuali juga di dalam istana Tuileries. Hal tersebut menurunkan bencana kelaparan yang diakibatkan oleh pengepungan secara signifikan.
Sejak saat itu, Prancis sebagai negara kuat di Eropa pada akhirnya telah menerima kehadiran kentang, sedangkan negara-negara Eropa lainnya juga susul menyusul menerima kentang. Di dalam menu masakan Prancis masa kini jika mengandung suku kata "Parmentier" itu berarti bagian utamanya adalah kentang, terutama bubur kentang dan kentang kukus.
Pada awal abad-19, Kaisar Peter Tsar Rusia sewaktu bertamasya di Rotterdam-Belanda telah menyaksikan keindahan bunga kentang, ia sangat menyukainya, maka rela keluar banyak duit untuk membeli satu karung kentang sebagai oleh-oleh dan menanamnya di kebun istana.
Pada 1842, Rusia mengalami bencana kelaparan, Tsar Nicolas I memaksa para petani menanam kentang untuk melawan kelaparan, para petani Rusia pada kesempatan tersebut menggerakkan "kerusuhan kentang".
Produktifitas kentang yang tinggi juga turut andil dalam pertumbuhan penduduk Eropa secara pesat telah menjadi realita

Dari Eropa ke China
Bagaimankah cara Kentang masuk ke negara China? Dewasa ini terdapat beberapa teori sebagai berikut:
1. Kira-kira kentang pada abad XVII masuk melalui Eropa. Pada abad XVII seorang penginjil Belanda datang ke China. Ketika menemui kaisar China, ia mempersembahkan kado paling berharga yakni: kentang. Ia mengatakan kepada kaisar bahwa tanaman kentang seperti ini berasal dari Amerika Latin yang jauh, petualang Spanyol pada abad XVI membawanya ke daratan Eropa, kini di Eropa kentang ditanam di banyak negara.
Barangkali bagi kaisar China, atau barangkali kata potato bagi sebagian orang China dirasakan gampang keseleo lidah, maka dinamakan dengan nama khas asli China yang bermakna kedelai tanah. Barangkali karena ia memang tumbuh dari dalam tanah, juga bentuknya agak mirip dengan kedelai ukuran besar. Ada juga yang menamakannya kedelai belanda. Maka Kaisar China mengutus orang menanamnya di sekitar Provinsi Huabei, Beijing, Tianjin dan Shandong, kemudian juga diperluas hingga ke Mongolia Dalam.
2. Setelah Eropa benih kentang dikirim ke India, Jawa dan Sumatera, kemudian dari tempat-tempat tersebut menyebar ke selatan China. Pada 1650, tercatat ada yang melihat kentang di Taiwan; sedangkan di buku “Catatan Kabupaten Song Xi” - Provinsi Fujian (Hokkian) dibahas tentang pembudidayaan kentang, itu menandakan sebelum 1700 kentang sudah menyebar ke China.
3. Sebelum masa Xu Guangqi - Dinasti Ming, kentang sudah masuk ke China, karena di dalam buku “Perpolitikan pertanian lengkap” karangan Xu Guangqi (1562-1633) sudah tercatat tentang nama “kedelai tanah/kentang”.
Tercatat di dalam buku tersebut: “sejenis palapendem, dinamakan Kedelai-tanah atau disebut juga Kuning Tunggal. Daun rambatan seperti tanaman kedelai, akarnya bulat berbentuk telur ayam, isinya berwarna putih kulitnya kuning, ……direbus matang bisa dimakan. Ekstrak tanaman tersebut kalau direbus bisa dipakai untuk mencuci pakaian sampai putih bagai batu giok.” Kesimpulan: mestinya kentang sudah menyebar ke China sebelum 1633.
Akan tetapi, sesungguhnya kentang melalui jalur yang mana dan bilamana mulai ditanam di China, dewasa ini belum bisa betul-betul dipastikan.
Namun minimal dimulai pada 300 tahun yang lampau, kentang sudah mulai ditanam di China. Oleh karena kentang sangat sesuai ditanam di wilayah yang tinggi dan dingin yang awalnya lahan tak produktif dan hanya bisa ditumbuhi gandum, maka ia dengan cepat tersebar di Mongolia Dalam, Hebei, Shanxi dan Shanxi utara.
Penyebar-luasan kentang di China berdampak besar terhadap pertumbuhan populasi penduduk, tentu saja, bahan pangan lain yang berasal dari Amerika Latin terutama jagung, ketela merah, kacang tanah, juga cabe, tembakau.
Pertumbuhan luasan bahan pangan secara langsung telah menyebabkan pertumbuhan bahan pangan, sehingga telah mendorong pertumbuhan pesat penduduk China. Sampai 1700, penduduk China telah menembus angka 300 juta jiwa. Orang China saat itu hanya perlu menggunakan 7% lahan garapan sudah dapat menyelesaikan persoalan perut 40% penduduk dunia.
Menuju dunia
Bersamaan dengan diterima-nya secara bertahap kentang di Eropa, juga pada 1719 dibawa oleh kaum imigran Irlandia ke AS, dimulailah perkembangan kentang di AS. Terutama pada 1804 sesudah meletus berjangkitnya penyakit layu yang menyerang kentang di Eropa, ekonomi Irlandia yang sepenuhnya tergantung oleh tanaman kentang berdampak paling besar, menghadapi bencana kelaparan besar yang merenggut jiwa hampir 1 juta orang, beberapa juta orang beremigrasi ke benua Amerika. Kentang mulai tersebar secara luas di Amerika Utara.
Selain itu, di kerajaan Hawaii yang berjauhan dengan Amerika Utara sebelum kedatangan orang kulit putih sudah dimulai penanaman kentang, konon cara penanamannya langsung diimpor dari Amerika Latin.
Dalam tempo beberapa abad, kentang setelah keluar dari Amerika Latin, jejaknya mulai tersebar di seluruh pelosok dunia dan lambat laun disukai oleh masyarakat, juga telah tercipta berbagai macam cara memasak.
Dalam proses perkembangan sejarah kentang, ia menjadi kekuatan penting dalam mendorong laju pertumbuhan penduduk.
Ekonom Malthus percaya, bahaya dari kentang terletak pada: di bawah situasi normal semacam itu ia telah mengurai pencekalan ekonomis dimana pertumbuhan penduduk dapat dikendalikan. Persis seperti kentang yang membuat orang yang mengonsumsinya telah meninggalkan proses peradaban pembuatan roti, ia juga membuat orang yang mengonsumsinya telah meninggalkan hukum eko-nomi bahwa orang yang makan kentang bisa saja tidak perlu lagi tergantung pada komoditi pasar.
Kini, di atas meja makan penduduk di banyak negara Eropa, kentang merupakan bahan pangan utama yang tidak bisa kurang. Selain itu survei menunjukkan, kentang adalah makanan paling ideal bagi orang yang diet kegemukan. Kalori di dalam setiap 100 gram kentang tidak sampai 90.000 kalori, lebih sedikit daripada nasi dan roti, terutama berkalori jauh lebih rendah daripada roti, selain itu ia mengandung 2% protein dari bobotnya sendiri, kandungan asam amino-nya nyaris setara dengan telur ayam.
Ia juga mengandung zat-zat mineral magnesium, potassium, besi dan lain-lain, diantaranya kandungan vitaminnya lebih tinggi daripada pisang. Kandungan potassiumnya juga lebih tinggi selain mengandung vitamin B1, B3 dan B6 juga C yang mampu melawan penyakit kudis

Sumber : Epoch Times

4 komentar:

Muchlisin on 12 Januari 2010 pukul 13.09 mengatakan...

Suka makan kentang, tapi baru tahu sejarahnya dari blog ini. Terima kasih.

company profile on 1 November 2011 pukul 14.17 mengatakan...

terima kasih artikelnya

arika on 6 Maret 2012 pukul 07.28 mengatakan...

terimakasih atas informasinya.

surya maulana on 3 Juni 2017 pukul 09.50 mengatakan...

waah si kentang ini panjang jg perjalanannya

Posting Komentar

Mohon Komentar Dari anda untuk mempererat persaudaraan kita...
saran, kritik dan spam akan saya anggap sebagai salah satu cara mempererat silaturahmi kita
Terimakasih

 

My Best Friend

Recent Comment